kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Iran Perkuat Kompleks Nuklir Bawah Tanah di Tengah Pembicaraan dengan AS


Kamis, 24 April 2025 / 09:30 WIB
Iran Perkuat Kompleks Nuklir Bawah Tanah di Tengah Pembicaraan dengan AS
ILUSTRASI. Bendera Iran berkibar di depan kantor pusat Badan Energi Atom Internasional (BAAI), sebelum dimulainya rapat dewan pengawas, di Wina, Austria, 1 Maret 2021. Iran memperkuat sistem keamanan di sekitar dua kompleks terowongan bawah tanah yang terhubung dengan fasilitas nuklir utamanya di Natanz.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Di sisi lain, Iran menyatakan bahwa sentrifus canggih akan dipasang di kompleks baru tersebut sebagai pengganti fasilitas yang rusak akibat sabotase di Natanz pada tahun 2020. 

Kepala energi nuklir Iran, Mohammad Eslami, mengindikasikan bahwa penguatan keamanan di kompleks ini merupakan bagian dari upaya untuk melindungi fasilitas nuklir dari potensi ancaman.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menanggapi laporan ini lewat media sosial dengan menyebut bahwa Israel dan kelompok berkepentingan tertentu tengah berupaya menggagalkan jalannya diplomasi.

Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) Fokus Garap Tambang Bawah Tanah

Ketegangan meningkat setelah Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir tahun 2015 dan mengancam akan menyerang Iran jika kesepakatan baru tidak segera tercapai. 

Iran pun menolak tuntutan agar program nuklirnya dibongkar sepenuhnya, dengan menegaskan bahwa mereka berhak atas teknologi nuklir untuk tujuan damai.

Israel, yang menuduh Iran sedang berupaya membangun senjata nuklir meski dibantah Teheran, belum mengesampingkan kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dalam beberapa bulan ke depan. 

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa setiap kesepakatan harus menghasilkan penghentian total program nuklir Iran.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×