Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
DUBAI. Lobi yang dilakukan Iran untuk mendorong organisasi produsen minyak OPEC mendukung perbaikan harga minyak mentah masih belum berbuah manis. Menteri Minyak Iran menambahkan, industri minyak di negaranya bisa bertahan dengan harga minyak sampai US$ 25 per barel.
Komentar Iran memperlihatkan 12 negara Organiztion of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) belum mengumpulkan satu suara. Iran bersama dengan Venezuela melobi negara-negara OPEC untuk menjaga harga minyak mentah.
"Iran tidak memiliki rencana menggelar pertemuan OPEC darurat dan saat ini masih berkonsultasi dengan anggota OPEC lainnya untuk mencegah penurunan tajam harga minyak. Tapi konsultasi ini belum membuahkan hasil," kata Menteri Minyak Iran Bijan Zanganeh yang tertulis di situs kementerian SHANA.
Sebelumnya, Arab Saudi, rival Iran terbesar dalam produksi minyak menegaskan tidak akan menyerahkan pangsa pasar kepada produksi minyak serpih (shale oil) dari Amerika Serikat. Harga minyak telah terpangkas 50% sejak tahun lalu dan berada di bawah US$ 50 per barel.
Zanganeh mengaku, bujet Iran menggunakan acuan harga minyak mentah US$ 72 per barel. Tapi, masih bisa bertahan jika harga di bawah itu. "Bahkan jika harga minyak turun sampai US$ 25 per barel, industri minyak kami tidak akan terancam," kata dia.