Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Catur Ari
Tak betah berlama-lama di bisnis konstruksi, Iskander Makhmudov beralih ke bisnis tembaga. Dari awalnya hanya memperdagangkan tembaga, Makhmudov membangun Ural Mining and Metallurgical Company menjadi salah satu produsen tembaga besar di Rusia. Dari bisnis ini, Makhmudov mencetak kekayaan hingga US$ 9,9 miliar tahun 2011 ini. Majalah Forbes menobatkannya menjadi orang paling kaya nomor 88 di seluruh muka bumi.
Rusia merupakan negara Eropa yang terkenal akan kekayaan alam berupa tambang dan mineral. Maklum, Rusia memiliki banyak pegunungan dan dataran tinggi. Salah satu pebisnis yang menancapkan namanya di bisnis tambang dan mineral adalah Iskander Makhmudov.
Pria berusia 47 tahun ini merupakan pemilik Ural Mining and Metallurgical Company (UMMC) yang merupakan salah satu produsen utama tembaga di Rusia. Saat ini kekayaan Makhmudov mencapai US$ 9,9 miliar dan menempati posisi ke-88 orang terkaya versi Forbes tahun 2011.
Lahir di Bukhara, Uzbekistan yang saat itu merupakan wilayah jajahan Uni Soviet, Makhmudov tumbuh dan besar di Tashkent. Dia menamatkan sekolah tinggi di Universitas Tashkent, jurusan studi oriental. Setelah lulus, Makhmudov ke luar negeri mencari pengalaman kerja.
Libia dan Irak merupakan negara yang memberikan Makhmudov banyak pengalaman. Di Libia, ia bekerja di organisasi bernama Principal Engineering Directorate. Sedangkan di Irak, Makhmudov bekerja di bidang yang berhubungan dengan konstruksi di bawah salah satu departemen milik Soviet.
Dia sempat diundang oleh organisasi perdagangan luar negeri Uzbekintorg yang terlibat dalam pengadaan barang dan pengalokasian secara nasional. Di sini, Makhmudov memperoleh pengalaman bisnis pertamanya.
Ketika pindah ke Moskow pada akhir dekade 1980, ia kembali bertemu dengan teman lamanya, Michael Black. Mereka berdua pun mulai berbisnis. Namun, kerja sama mereka di bidang konstruksi tidak bertahan lama. Makhmudov lebih memilih beralih ke bisnis tembaga. "Negara ini selalu memiliki peluang bisnis menjanjikan dalam perdagangan tembaga," ujarnya menjelaskan alasannya memutus kerja sama.
Makhmudov aktif dalam bisnis penjualan logam Rusia ke luar negeri. Keberhasilannya dalam menjalankan bisnis ini membuatnya memiliki hubungan akrab dengan para pebisnis dan pejabat.
Di tahun 1996, Makhmudov diangkat menjadi Chief Executive Officer (CEO) Gaysky, sebuah perusahaan tambang Rusia. Pengalamannya pun semakin bertambah dalam bidang pertambangan. Gaysky merupakan perusahaan terdepan dalam hal penguraian biji tembaga.
Setelah merasa memiliki keahlian dan pengalaman, Makhmudov mendirikan perusahaan sendiri. Pada tahun 1999, ia mendirikan UMMC bersama rekan-rekan yang tertarik untuk berbisnis di bisnis tembaga.
Dengan kemampuannya membaca kondisi pasar dan pengetahuannya akan jalur distribusi tembaga, bisnisnya terus berkembang dan Makhmudov pun membeli mayoritas saham perusahaan Rusia, GOK senilai US$ 1,2 miliar pada tahun 2001.
Berhasil mengakuisisi GOK membuatnya perlahan namun pasti menguasai tembaga mulai dari proses produksi hingga distribusi. Hampir sekitar 20 perusahaan kecil di Rusia hingga Lithuania bergantung pada pasokan UMMC. Berdasarkan perhitungan pengamat, saat ini Makhmudov menguasai sekitar 35% hingga 40% produksi tembaga di Rusia.
Tahun 2008, ia juga merambah bisnis manufaktur perlengkapan kereta api dan rel. Langkah Makhmudov masuk ke bisnis ini dimulai ketika dia menjadi salah satu pemegang saham mayoritas di Transmashholding. Pendapatan Transmashholding mencapai US$ 3,2 miliar per tahun dan memperkerjakan sekitar 55.000 tenaga kerja. Masuknya Makhmudov di jajaran pemegang saham membuat Transmashholding semakin berjaya dan memiliki 14 pabrik di Rusia dan satu pabrik di Jerman.
(Bersambung)