Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIRUT/YERUSALEM. Israel menyerang target Hezbollah di Lebanon Selatan pada hari Selasa (24/9) dan mengumumkan akan terus menekan kelompok tersebut secara intensif.
Hezbollah juga menyerang fasilitas militer Israel, meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran di Timur Tengah.
Baca Juga: China Menyatakan Dukungan Terhadap Lebanon yang Terus Diserang Israel
Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi, menegaskan bahwa Hezbollah tidak boleh diberi ruang dan serangan terhadap kelompok yang didukung Iran ini akan dipercepat setelah terjadinya hari paling mematikan di Lebanon dalam beberapa dekade.
"Kondisi ini memerlukan aksi intensif yang berkelanjutan di semua lini," ujar Halevi setelah melakukan evaluasi keamanan.
Baca Juga: AS Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah Menyusul Konflik Israel-Lebanon
Militer Israel mengatakan telah menghantam puluhan target Hezbollah pada malam hari, sehari setelah melakukan serangan udara yang, menurut otoritas Lebanon, menewaskan 558 orang, termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita, serta melukai 1.835 orang lainnya. Puluhan ribu warga telah mengungsi demi keselamatan.
Pada saat yang sama, Hezbollah melaporkan bahwa mereka menyerang beberapa target militer Israel, termasuk pabrik bahan peledak dan pangkalan udara Megiddo di Israel utara.
Setelah hampir satu tahun berperang melawan kelompok Hamas di Gaza, Israel kini beralih fokus ke perbatasan utara, di mana Hezbollah menembakkan roket sebagai dukungan terhadap Hamas, yang juga didukung oleh Iran.
Baca Juga: Pejabat Uni Eropa: Eskalasi Israel vs Hezbollah Selangkah dari Perang Skala Penuh!
Konflik yang semakin memburuk ini menyebabkan lebih dari 30 penerbangan internasional ke dan dari Beirut dibatalkan, serta rumah sakit di Lebanon kewalahan menangani korban luka-luka.
Organisasi internasional, termasuk PBB, semakin gencar menyerukan diplomasi untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.