Reporter: Dyah Megasari, BBC |
KAIRO. Lengsernya Hosni Mubarak membawa berkah bagi warga Palestina. Pertama kali dalam empat tahun terakhir, Mesir melonggarkan perjanjian perbatasan. Negeri piramida ini membuka jalur Gaza yang berarti memudahkan warga Palestina menyeberang dan memiliki akses lebih luas. Pembukaan jalur ini tepat tiga bulan setelah Mubarak lengser.
Bebas beraturan, wanita, anak-anak dan para pria di atas umur 40 tahun boleh melewati perbatasan tanpa izin yang ketat. Sedangkan pria berumur antara 18 dan 40 tahun masih diwajibkan memiliki surat izin jalan dan perdagangan tetap dilarang. Sebelumnya, hanya sekitar 300 orang warga Palestina yang diizinkan menyeberang setiap hari.
Ini merupakan langkah yang sangat di tentang oleh Israel. Negara yang sudah bertahun-tahun berseteru dengan Palestina itu mengecam keputusan Mesir menambah kekhawatiran mereka soal keamanan. Mesir dan Israel menutup perbatasan dengan Gaza ketika Hamas mengambil alih kekuasaan tahun 2007.
Israel masih khawatir bahwa senjata-senjata akan masuk ke Gaza lewat perbatasan, tetapi Mesir bersikukuh menyatakan bahwa pihaknya selalu melakukan penggeledahan yang sangat ketat di semua perbatasan. Ini adalah isyarat penting bahwa kepemimpinan yang baru di Mesir mengubah dinamika di kawasan Timur Tengah.