Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Pejabat kesehatan mengatakan lima warga Palestina telah tewas pada hari Jumat. Setidaknya 122 orang telah tewas di Gaza, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, dan 900 lainnya terluka.
Di antara delapan tewas di Israel adalah seorang tentara yang berpatroli di perbatasan Gaza, enam warga sipil Israel - termasuk dua anak, seorang wanita tua dan seorang pekerja India, kata pihak berwenang Israel.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan ada laporan lebih dari 200 unit rumah hancur atau rusak parah di Gaza dan ratusan orang mencari perlindungan di sekolah-sekolah di utara kantong pantai.
Israel mengatakan, memberikan peringatan sebelum serangan. "Apa yang kami targetkan adalah sistem terowongan rumit yang membentang di bawah Gaza, sebagian besar di utara tetapi tidak terbatas dan merupakan jaringan yang digunakan oleh para operator Hamas untuk bergerak, untuk bersembunyi, untuk berlindung," Conricus kepada wartawan asing, menambahkan bahwa jaringan itu dijuluki "Metro".
Baca Juga: Komitmen pemerintah Indonesia untuk perjuangkan hak Palestina
Pesawat-pesawat tempur Israel pada hari Jumat membom rumah tiga komandan militer senior Hamas di Gaza tengah yang telah dievakuasi, kata penduduk setempat.
Puluhan pelayat mengambil bagian dalam pemakaman enam orang - anggota dari dua keluarga yang rumahnya terkena serangan udara Israel pada hari Kamis - di kota selatan Gaza, Rafah.
Sambil menggendong tubuh keponakannya yang berusia 19 bulan yang terikat kain, Khamees al-Rantissi mengatakan rumah mereka dibom tanpa peringatan sebelumnya. "Apa yang dilakukan anak ini? Ancaman apa yang dia lakukan untuk negara Israel?" Rantissi bertanya.