kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Italia bikin bursa Eropa tersungkur dan catatkan performa terburuk


Selasa, 12 Juli 2011 / 17:14 WIB
Italia bikin bursa Eropa tersungkur dan catatkan performa terburuk
ILUSTRASI. Promo JSM Hypermart 2-5 Oktober 2020. Aktivitas di gerai ritel modern Hypermart, Jakarta, Senin (01/06). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |

LONDON. Penyakit krisis keuangan di kawasan Eropa menular. Yang terbaru, Italia menjadi negara terakhir yang membutuhkan likuiditas. Akibat kondisi keuangan yang sangat ketat, Stoxx Europe 600 Index tersungkur 1,8%.

Indeks utama bursa Italia tumbang hingga 4% pada awal sesi perdagangan hari Selasa (12/07). Di Jerman, indeks Dax turun 1,6% dan indeks Cac di Prancis melemah 1,7%. Sedangkan di Inggris, indeks saham utama FTSE 100 merosot 1%. Saham Eropa jeblok dan mencatat performa terburuk sejak Maret silam.

Hampir US$ 1 triliun hilang dari bursa global setelah yield obligasi Italia yang akan jatuh tempo 10 tahun naik menjadi 6%. Ini merupakan imbal hasil tertinggi sejak 1997.

Mata uang Eropa yaitu euro melemah lantaran biaya asuransi utang Italia, Spanyol dan Portugal naik signifikan dan potensi default Yunani menjulang. Euro turun ke US$ 1,3837 merupakan level terendah sejak 11 Maret dan berada di US$$ 1,3929 pukul 10:20 di London.

Euro juga tumbang 1,5% terhadap Swiss franc, jatuh ke rekor terrendah 1,15533. Dollar Index, yang melacak mata uang AS terhadap enam mata uang utama global, naik 0,6%. Ini adalah kenaikan dollar AS memasuki hari ketiga.

"Penularan krisis ini seakan berlari dan mengamuk," kata Bill Blain, ahli strategi Newedge Group di London. Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa, Lorenzo Bini Smaghi menyatakan Italia sangat rapuh dan krisis tersebut berpotensi meledak.



TERBARU

[X]
×