Sumber: Fortune | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Italia baru-baru ini mengumumkan keputusan kontroversial untuk menggandakan pajak tetap (flat tax) atas pendapatan asing bagi para ekspatriat berpenghasilan tinggi.
Kebijakan ini, yang sebelumnya menetapkan pajak sebesar 100.000 euro per tahun, kini dinaikkan menjadi 200.000 euro. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk memperkuat pendapatan negara, di tengah tantangan fiskal yang dihadapi Italia.
Latar Belakang Kebijakan Pajak Tetap Bagi Ekspatriat Kaya
Pada tahun 2017, Italia memperkenalkan pajak tetap sebesar 100.000 euro per tahun bagi individu kaya yang pindah ke Italia dari luar negeri.
Kebijakan ini dimaksudkan untuk menarik warga negara asing, termasuk orang Italia yang telah lama menjadi penduduk pajak di luar negeri, agar menetap kembali di Italia. Kebijakan tersebut berlaku selama maksimal 15 tahun dan menggantikan pajak lain yang biasanya dikenakan atas pendapatan asing.
Langkah ini berhasil menarik minat sejumlah miliarder dari seluruh dunia untuk menjadikan Italia sebagai tempat tinggal mereka. Menurut data resmi, sebanyak 1.186 individu super kaya telah memindahkan domisili pajak mereka ke Italia sejak kebijakan ini diberlakukan.
Namun, meskipun kebijakan ini berhasil menarik sejumlah besar orang kaya, dampaknya terhadap investasi langsung di Italia sulit untuk diukur.
Baca Juga: Bank of Italy Terbitkan Panduan Kripto, Langkah Penting Lindungi Pengguna
Perubahan Kebijakan: Alasan dan Pertimbangan
Pemerintah di bawah pimpinan Perdana Menteri Giorgia Meloni memutuskan untuk menggandakan pajak tetap tersebut menjadi 200.000 euro per tahun.
Menteri Ekonomi Italia, Giancarlo Giorgetti, menyatakan bahwa perubahan ini tetap mempertahankan daya tarik Italia sebagai destinasi pajak bagi para ekspatriat kaya, namun juga mencerminkan kebutuhan untuk mencegah kompetisi antar negara dalam menawarkan tarif pajak terendah bagi individu dan perusahaan berpenghasilan tinggi.
Giorgetti menekankan bahwa Italia, yang memiliki ruang fiskal terbatas, tidak dapat bersaing dengan negara-negara lain dalam hal tarif pajak yang rendah. Oleh karena itu, kenaikan pajak ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara tanpa mengurangi minat individu kaya untuk tinggal di Italia.
Dampak Terhadap Ekspatriat Kaya
Kenaikan pajak ini diperkirakan akan mempengaruhi keputusan individu kaya yang mempertimbangkan untuk pindah ke Italia. Dengan tarif pajak yang lebih tinggi, daya tarik Italia sebagai surga pajak mungkin akan berkurang dibandingkan dengan negara-negara lain yang menawarkan tarif pajak lebih rendah.
Namun, dengan tetap mempertahankan beberapa insentif pajak lainnya, pemerintah berharap dapat mempertahankan sebagian besar ekspatriat kaya yang telah menetap di Italia.
Dalam jangka pendek, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara dari para ekspatriat kaya yang baru pindah ke Italia. Namun, dalam jangka panjang, dampaknya terhadap investasi langsung di Italia masih belum pasti.
Jika kenaikan pajak ini mengurangi jumlah ekspatriat kaya yang pindah ke Italia, maka dampaknya terhadap perekonomian Italia secara keseluruhan bisa negatif, terutama jika dibandingkan dengan potensi investasi yang hilang.
Baca Juga: Insentif Pemerintah Jadi Kunci Utama Kesuksesan Penjualan Mobil Listrik
Implikasi Global: Diskusi Pajak Internasional
Kenaikan pajak bagi miliarder di Italia ini juga sejalan dengan diskusi global yang sedang berlangsung mengenai cara-cara untuk meningkatkan kontribusi pajak dari individu super kaya. Dalam pertemuan Menteri Keuangan G20 di Rio de Janeiro bulan lalu, topik ini menjadi salah satu agenda utama.
Para menteri keuangan sepakat untuk bekerja sama dalam masalah ini, meskipun belum mencapai kesepakatan yang lebih substansial, terutama karena adanya penolakan dari beberapa negara, termasuk Amerika Serikat.
Langkah Italia ini dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin meningkatkan pendapatan dari individu super kaya tanpa memulai kompetisi yang tidak sehat dalam hal tarif pajak rendah.