kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jack Dorsey dan Elon Musk Cemas Soal Web3, Sedang Hangat di Dunia Kripto


Kamis, 23 Desember 2021 / 23:05 WIB
Jack Dorsey dan Elon Musk Cemas Soal Web3, Sedang Hangat di Dunia Kripto


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

"Web3 memiliki insentif perusahaan yang sama, tetapi menyembunyikannya di bawah desentralisasi. Ini secara harfiah adalah struktur tabel batas yang berbeda," imbuh Dorsey yang saat ini menjabat CEO Block Inc.

Dia juga mengklarifikasi, dirinya tidak punya hubungan dengan Web3 dan tak pernah tertarik, meskipun beberapa artikel berita menyebutkan sebaliknya. "Saya tidak ada hubungan dengan Web3. WSJ (The Wall Street Journal) dan lainnya membutuhkan nama dan foto untuk menghasilkan klik," tegas Dorsey.

Banyak orang mengikuti diskusi tentang Web3 di Twitter sebagai tanggapan atas tweet Dorsey. Beberapa setuju dengan Dorsey, termasuk Alex Thorn, Kepala Riset Firmwide di Galaxy Digital.

"Jack benar, banyak proyek Web3 memiliki masalah kepemilikan," sebutnya.

“Ini sangat terlihat dengan rantai L1 yang lebih baru, yang persediaannya jauh lebih terpusat dibanding yang berasal dari era ICO (apalagi Bitcoin). Sulit untuk melihat bagaimana persediaan (dan tata kelola) koin-koin ini terdesentralisasi dari waktu ke waktu,” ungkap Thorn.

Baca Juga: 3 Kripto yang Menonjol dan Prospektif untuk Jangka Panjang

Alexander Leishman, CEO River Financial, menulis: “Jack mengerti. Web3 akan terus menghasilkan banyak $$ bagi orang-orang, tetapi jangan menipu diri sendiri”.

Namun, beberapa orang tidak setuju dengan Dorsey. Pendiri bursa kripto Gemini, Tyler Winklevoss mengatakan, Dorsey menjual tweet pertamanya sebagai non-fungible token (NFT) seharga lebih dari US$ 2,9 juta. “Dipersembahkan oleh Web3,” katanya.

Chris Dixon, partner di A16z, berpendapat: “Di Web3, semua kode, data, dan kepemilikan adalah open source. Baca dan putuskan sendiri. VC (termasuk A16z) memiliki sedikit saja”.

Pengaruh Web3 terhadap mata uang kripto

Mengutip Zipmex, banyak trader tengah hangat membahas aset kripto yang terkait dengan visi internet yang bersifat terdesentralisasi. Kemajuan tersebut disebut sebagai Web 3.0 atau Web3.

Chief Investment Officer Arca Jeff Dorman sebelumnya mengungkapkan, sub-sektor mata uang kripto dari token Web3 melonjak 22% hingga 1 Agustus 2021. Kenaikan ini mengalahkan Bitcoin dan setiap sub-sektor lainnya, termasuk NFT. 

Baca Juga: Pendiri Twitter Sebut Bitcoin akan Gantikan Dollar AS, Harga BTC Melonjak



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×