kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Jack Ma Diduga Terlibat dalam Intimidasi Rezim China terhadap Pengusaha di Prancis


Selasa, 29 April 2025 / 15:14 WIB
Jack Ma Diduga Terlibat dalam Intimidasi Rezim China terhadap Pengusaha di Prancis
ILUSTRASI. Jack Ma, pendiri Alibaba Group dari China, berbicara di depan gambar robot mirip manusia SoftBank bernama 'pepper' selama konferensi pers di Chiba, Jepang, 18 Juni 2015.


Sumber: The Guardian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - PARIS. Pendiri Alibaba, Jack Ma, diduga terlibat dalam kampanye tekanan yang dilakukan pemerintah China terhadap seorang pengusaha bernama samaran "H", guna memaksanya kembali ke China dan membantu penuntutan terhadap mantan pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok, Sun Lijun. 

Informasi ini terungkap dalam dokumen pengadilan Prancis yang diperoleh dalam penyelidikan jurnalis internasional.

Menurut laporan investigasi China Targets oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) bersama The Guardian, Le Monde, dan Radio France, H menerima berbagai bentuk tekanan dari otoritas China sejak tahun 2020. 

Tekanan tersebut meliputi ancaman melalui telepon, penangkapan saudara perempuannya, dan penerbitan red notice atau surat peringatan internasional melalui Interpol.

Baca Juga: AI Alibaba Menarik Perhatian Dunia, Jack Ma Muncul Lagi di Xianyu

Puncak tekanan terjadi pada April 2021, saat H menerima panggilan dari Jack Ma yang mengatakan bahwa ia diminta oleh pejabat China untuk membujuk H agar kembali ke negaranya. 

“Mereka bilang saya satu-satunya yang dapat membujuk Anda untuk kembali,” ujar Ma dalam rekaman yang diserahkan ke pengadilan Prancis.

Jack Ma sendiri diketahui dalam posisi rentan sejak mengkritik regulator keuangan China pada Oktober 2020. Ia kemudian dikenai berbagai sanksi, termasuk denda sebesar US$ 2,8 miliar, dan sempat menghilang dari publik selama beberapa bulan.

Dalam percakapan yang terekam, Ma menyampaikan kepada H bahwa semua masalah hukumnya akan dihapus jika bersedia membantu penuntutan Sun Lijun, mantan Wakil Menteri Keamanan China yang dijerat kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. 

“Ini semua untuk Sun, bukan untuk Anda,” kata Ma. Ia juga menegaskan bahwa tekanan yang dihadapi H akan terus meningkat bila ia tidak kembali ke China.

Baca Juga: Miliader Tiongkok, Jack Ma Optimis Ant Group Bakal Berkembang dengan Adanya AI

H, seorang warga negara Singapura kelahiran China yang menetap di Bordeaux, Prancis, telah dikenai tuduhan pencucian uang oleh otoritas China, terkait investasinya di platform kredit Tuandai.com. 

Tuduhan itu menyebut bahwa H membantu memindahkan dana secara ilegal ke luar negeri. Namun, pengacara H membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa kliennya tidak mengetahui asal dana yang dianggap bermasalah.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×