kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jenderal Senior AS Peringatkan Perang dengan China Bisa Terjadi pada tahun 2025


Minggu, 29 Januari 2023 / 12:10 WIB
Jenderal Senior AS Peringatkan Perang dengan China Bisa Terjadi pada tahun 2025
ILUSTRASI. EA-18G Growlers dari Electronic Attack Squadron 137 (VAQ-137) lepas landas dari kapal induk USS Theodore Roosevelt (CVN-71) di Teluk 18 Juni 2015. Jenderal Senior AS Peringatkan Perang dengan China Bisa Terjadi pada tahun 2025.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Seorang jenderal bintang empat Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengatakan dalam sebuah memo bahwa firasatnya mengatakan Amerika Serikat akan berperang dengan China dalam dua tahun ke depan. Komentar ini juga dibenarkan pejabat Pentagon.

"Saya harap saya salah," kata Jenderal Mike Minihan yang mengepalai Komando Mobilitas Udara, menulis kepada para pimpinan sekitar 110.000 anggotanya. 

"Naluri saya mengatakan saya akan bertarung pada 2025," tegasnya. Surat itu bertanggal 1 Februari tetapi telah dikirim pada hari Jumat.

Baca Juga: Latihan Militer Gabungan AS-Israel Dimulai, Libatkan Jet Tempur Berkemampuan Nuklir

Pandangan sang jenderal tidak mewakili Pentagon tetapi menunjukkan keprihatinan di tingkat tertinggi militer AS atas kemungkinan upaya China untuk melakukan kontrol atas Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya. 

Baik Amerika Serikat dan Taiwan akan mengadakan pemilihan presiden pada tahun 2024, berpotensi menciptakan peluang bagi China untuk mengambil tindakan militer, tulis Minihan.

"Komentar ini tidak mewakili pandangan departemen tentang China," kata seorang pejabat pertahanan AS.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan awal bulan ini dia sangat meragukan bahwa peningkatan aktivitas militer China di dekat Selat Taiwan adalah tanda invasi segera oleh Beijing ke pulau itu.

Baca Juga: Tegang, AS Pantau Kapal Mata-Mata Rusia yang Patroli di Lepas Pantai Hawaii

China telah meningkatkan tekanan diplomatik, militer, dan ekonominya dalam beberapa tahun terakhir di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu untuk menerima pemerintahan Beijing. Pemerintah Taiwan mengatakan menginginkan perdamaian tetapi akan mempertahankan diri jika diserang.

Reuters meninjau salinan memo Minihan, yang pertama kali dilaporkan oleh NBC News.

Menanggapi permintaan komentar, Brigadir Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa persaingan militer dengan China merupakan tantangan utama.

“Fokus kami tetap bekerja bersama sekutu dan mitra untuk menjaga Indo-Pasifik yang damai, bebas, dan terbuka,” katanya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×