Reporter: Dyah Megasari, BBC |
TOKYO. Jepang mengambil posisi kuda-kuda untuk mengintervensi pasar valuta asing terhadap yen. Menteri Keuangan Jepang, Jun Azumi menyatakan tindakan ekstrem harus segera dilakukan setelah yen bergerak semakin liar dan tak terkendali.
Komentar Azumi meluncur setelah Negeri Matahari Terbit itu melaporkan pertumbuhan ekspor hanya sebesar 2,4% saja pada September 2011 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Angka itu lebih rendah dari yang diharapkan.
Ekspor Jepang terpukul oleh gempa dan tsunami dahsyat yang terjadi Maret silam dan amburadul akibat penguatan yen yang tak terkendali. Penguatan yen membuat produk Jepang jauh lebih mahal ketimbang harga produk pesaing-pesaingnya seperti China dan Korea Selatan.
"Pergerakan yen sangat spekulatif dan tidak mencerminkan fundamental perekonomian Jepang. Jika kondisi ini terus terjadi, Saya sudah menginstruksikan staf pada Sabtu lalu untuk bersiap mengambil tindakan ekstrem," tegas Azumi.
Catatan, dalam sepekan terakhir dollar AS tercatat melemah 1% terhadap yen ke 76,26 setelah sempat mencapai level terendah sepanjang sejarah di 75,83 yen. Pelaku ekspor berteriak lantaran penguatan yen tersebut membuat kinerja perusahaan terus terpuruk.