Reporter: Dyah Megasari, The Asahi, Bloomberg |
TOKYO. Honda Motor Co, produsen mobil terbesar ketiga asal Jepang, berencana mengurangi tingkat ekspor menjadi 10%-20% dari produksi dalam negeri. Penguatan nilai tukar yen yang terjadi secara terus-menerus membuat pendapatan ekspor Honda terkikis.
Tomoko Uchida, juru bicara Honda menyatakan perusahaan memilih strategi bisnis dengan menggenjot pasar dalam negeri. Salah satu caranya adalah 80% hingga 90% kendaraan akan dijual di dalam negeri saja. Tahun lalu, produsen mobil ini berhasil mengirim 310.254 unit kendaraan atau 34% dari output domestik yaitu 912.307 unit, di luar negeri.
Produsen mobil asal Jepang termasuk Honda, Toyota Motor Corp dan Nissan Motor Co memang memilih langkah ini sebagai antisipasi penguatan yen yang tidak bisa dibendung. Sebab, semakin menguat nilai tukar yen, maka semakin kecil pendapatan yang diterima oleh eksportir Jepang.
Yen terus menguat seiring kekhawatiran krisis dunia. Banyak investor menganggap yen bisa dijadikan salah satu safe haven.