Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang berencana akan mencabut keadaan darurat di semua wilayah pada 1 Oktober 2021. Hal itu mengingat jumlah kasus virus corona baru turun dan ketegangan pada sistem medis mereda.
Mengutip Reuters, Jepang secara keseluruhan akan keluar dari keadaan darurat untuk pertama kalinya dalam hampir enam bulan jika disetujui oleh panel penasihat pemerintah.
Perdana Menteri Yoshihide Suga akan segera mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan keputusan tersebut.
Sementara pemerintah berencana untuk mengakhiri keadaan darurat seperti yang dijadwalkan pada 30 September, Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan beberapa batasan pada bar dan restoran harus tetap berlaku selama sekitar satu bulan untuk mencegah kebangkitan kasus.
Baca Juga: Perikanan Indonesia ekspor perdana gurita hasil tangkapan nelayan Simeulue ke Jepang
Nishimura mengatakan pemerintah mengusulkan sistem sertifikasi di mana hanya restoran yang disetujui yang bisa tetap buka sampai jam 9 malam, meskipun larangan alkohol akan dicabut untuk semua kecuali gubernur prefektur memerintahkan sebaliknya.
"Kasus baru pasti akan meningkat setelah keadaan darurat dicabut. Kita perlu melanjutkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah rebound," kata Nishimura.
Seperti banyak negara lain, Jepang telah berjuang untuk menahan penyebaran varian Delta yang sangat menular dengan menjaga sebagian besar negara di bawah pembatasan darurat.
Tetapi kasus harian baru terus menurun selama sebulan terakhir, menjadi 1.128 secara nasional pada hari Senin, hampir setengahnya dari 2.129 pada hari Minggu dan turun dari tertinggi harian sekitar 25.000 infeksi pada puncaknya.
Hampir 60% dari populasi telah divaksinasi penuh dan pemerintah mengatakan semua orang yang menginginkan suntikan akan mendapatkannya pada bulan November.