kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jepang Beri Sinyal Kembali Gunakan Tenaga Nuklir untuk Stabilkan Pasokan Energi


Rabu, 24 Agustus 2022 / 14:59 WIB
Jepang Beri Sinyal Kembali Gunakan Tenaga Nuklir untuk Stabilkan Pasokan Energi
ILUSTRASI. Jepang akan memulai kembali pembangkit nuklir yang menganggur dan melihat untuk pengembangan reaktor generasi berikutnya. REUTERS/DigitalGlobe/Handout.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang akan menggunakan kembali pembangkit nuklir yang menganggur dan melihat untuk pengembangan reaktor generasi berikutnya, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada hari Rabu (24 Agustus), menetapkan perubahan kebijakan besar pada energi nuklir satu dekade setelah bencana Fukushima.

Komentar dari Kishida yang juga mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan untuk memperpanjang umur reaktor yang ada menyoroti bagaimana krisis Ukraina dan melonjaknya biaya energi telah memaksa perubahan opini publik dan pemikiran ulang kebijakan terhadap tenaga nuklir.

Jepang telah membuat sebagian besar pembangkit nuklirnya menganggur dalam satu dekade sejak gempa bumi besar dan tsunami pada tahun 2011 memicu bencana nuklir di pembangkit listrik Fukushima Daiichi.

Baca Juga: Eropa Masih Dilanda Krisis Energi, China dan Jepang Mulai Kekurangan Pasokan Listrik

Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah menginstruksikan para pejabat untuk membuat langkah-langkah konkret pada akhir tahun, termasuk mendapatkan pemahaman publik tentang energi berkelanjutan dan tenaga nuklir.

Pejabat pemerintah bertemu pada hari Rabu untuk menuntaskan rencana untuk apa yang disebut "transformasi hijau" yang bertujuan memperlengkapi kembali ekonomi terbesar ketiga di dunia itu untuk memenuhi tujuan lingkungan. 

Energi nuklir, yang sangat ditentang oleh publik setelah krisis Fukushima, kini dilihat oleh beberapa pihak di pemerintahan sebagai komponen untuk transformasi hijau tersebut. Opini publik juga telah bergeser, karena harga bahan bakar telah meningkat dan awal musim panas yang panas mendorong seruan untuk penghematan energi.

Bulan lalu pemerintah mengatakan pihaknya berharap untuk memulai kembali lebih banyak reaktor nuklir tepat waktu untuk mencegah krisis listrik selama musim dingin.

Baca Juga: Sekjen PBB: Ancaman Nuklir Naik ke Level Tertinggi dalam Beberapa Dekade

Pada akhir Juli, Jepang memiliki tujuh reaktor yang beroperasi, dengan tiga lainnya offline karena pemeliharaan. Banyak lainnya masih menjalani proses perizinan di bawah standar keamanan yang lebih ketat yang diberlakukan setelah Fukushima.

Kishida juga mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan untuk memperpanjang umur reaktor yang ada. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×