Sumber: CNA | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang pada Sabtu (5/7) memperingatkan kemungkinan gempa bumi kuat di perairan barat daya pulau-pulau utamanya. Namun, pemerintah Jepang meminta masyarakat untuk tidak mempercayai prediksi yang tidak berdasar tentang bencana besar.
Pihak berwenang pada Jumat mengevakuasi beberapa penduduk dari pulau-pulau terpencil yang dekat dengan episentrum gempa berkekuatan 5,5 skala Richter di ujung pulau utama paling selatan Kyushu.
Gempa pada Kamis itu, yang cukup kuat hingga membuat orang sulit berdiri, adalah satu dari lebih dari 1.000 gempa di pulau-pulau prefektur Kagoshima dalam dua minggu terakhir yang telah memicu rumor yang berasal dari prediksi komik bahwa bencana besar akan menimpa negara itu bulan ini.
Baca Juga: Pemain Liverpool Hadiri Pemakaman Diogo Jota
"Dengan pengetahuan ilmiah kita saat ini, sulit untuk memprediksi waktu, tempat, atau skala gempa bumi yang tepat," kata Ayataka Ebita, direktur divisi pemantauan gempa bumi dan tsunami Badan Meteorologi Jepang, setelah gempa berkekuatan 5,4 skala Richter mengguncang daerah itu lagi pada hari Sabtu.
"Kami meminta orang-orang mendasarkan pemahaman mereka pada bukti ilmiah," kata Ebita dalam konferensi pers.
Manga tersebut, yang oleh sebagian orang ditafsirkan sebagai ramalan akan terjadinya bencana besar pada hari Sabtu, telah mendorong beberapa pelancong untuk menghindari Jepang.
Kedatangan dari Hong Kong, tempat rumor tersebut beredar luas, turun 11 persen pada bulan Mei dari bulan yang sama tahun lalu, menurut data terbaru.
Jepang mencatat jumlah pengunjung tertinggi pada bulan April 2025 yakni 3,9 juta pelancong.
Ryo Tatsuki, seniman di balik manga "The Future I Saw", yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1999 dan dirilis ulang pada tahun 2021, mengatakan bahwa dia "bukan seorang nabi", dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh penerbitnya.
Gempa bumi sering terjadi di Jepang, salah satu wilayah dengan aktivitas seismik paling aktif di dunia. Jepang menyumbang sekitar seperlima dari gempa bumi berkekuatan 6 atau lebih besar di dunia.
Baca Juga: OPEC+ Akan Tambah Suplai Minyak 550.000 Barel Per Hari di Bulan Agustus