Sumber: NHK | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang akhirnya mulai yakin untuk mmebuka kembali pintu masuk bagi para pelancong yang berasal dari sejumlah negara di kawasan Asia.
NHK melaporkan, Selasa (8/9), Jepang menghapus pembatasan kunjungan bagi pelancong dari Taiwan dan empat negara ASEAN, yakni Malaysia, Kamboja, Laos, dan Myanmar.
Dengan ini para pendatang bisa melakukan perjalanan bolak-balik dari Jepang ke negara-negara tersebut. Saat ini Jepang memprioritaskan untuk membuka pintu bagi negara yang dinilai sudah mampu mengendalikan pandemi.
Sebelum ini Jepang juga sudah mengurangi aturan pembatasan perjalanan bagi pendatang yang berasal dari Thailand dan Vietnam.
Sampai akhir bulan nanti, pemerintah Jepang berharap bisa segera mencapai kesepakatan dengan Singapura untuk saling menerima kunjungan.
Baca Juga: Singapura dan Brunei sepakat membuka 'jalur hijau' khusus untuk perjalanan bisnis
Selain negara-negara kawasan Asia Tenggara tersebut, NHK melaporkan bahwa pemerintah Jepang juga sedang melobi pemerintah China, Korea Selatan, dan Australia.
Pembukaan pintu kunjungan ini diharapkan bisa menghidupkan kembali ekonomi Jepang secara bertahap.
Sudah direncanakan sejak bulan Agustus
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pada Jumat (28/8), bahwa Jepang akan mencabut larangan masuk kembali bagi orang asing mulai bulan depan.
Pengumuman itu datang beberapa jam sebelum berita tentang Abe berencana mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Jepang karena masalah kesehatan.
Baca Juga: Fakta menarik, separuh warga Jepang justru merasa lebih sehat sejak pandemi
"Mulai 1 September, kami akan mengizinkan orang asing dengan visa yang sesuai untuk masuk kembali setelah meninggalkan Jepang, dengan syarat mereka mengambil tindakan tambahan untuk mencegah penularan," kata Abe seperti dikutip Channel News Asia.
Kebijakan tersebut akan "memungkinkan mereka yang saat ini berada di negara-negara di mana Jepang telah memberlakukan larangan masuk untuk masuk kembali (ke Jepang)," tambahnya.
Jepang telah menghadapi kritik karena kebijakan perbatasan yang ketat untuk membatasi virus corona yang telah membuat sebagian besar non-warga negara, termasuk mereka yang memiliki tempat tinggal jangka panjang, tidak bisa masuk lagi ke negeri matahari terbit.
Abe mengatakan, pelonggaran aturan tersebut akan berlaku bersamaan dengan langkah-langkah untuk mencegah virus corona.
Jepang terpukul lebih ringan oleh wabah virus corona dibandingkan kebanyakan negara ekonomi maju lainnya, dengan mencatat lebih dari 71.000 kasus dan sekitar 1.300 kematian akibat Covid-19.