kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.160   40,00   0,25%
  • IDX 7.067   83,03   1,19%
  • KOMPAS100 1.055   14,71   1,41%
  • LQ45 830   12,49   1,53%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 423   6,66   1,60%
  • IDXHIDIV20 509   7,46   1,49%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,64   0,52%
  • IDXQ30 141   1,91   1,38%

Gelombang kebangkrutan di Jepang, hampir 500 perusahaan bangkrut selama pandemi


Senin, 07 September 2020 / 12:02 WIB
Gelombang kebangkrutan di Jepang, hampir 500 perusahaan bangkrut selama pandemi
ILUSTRASI. Warga Jepang tetap melakukan aktivitas dengan mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker di ruang publik.


Sumber: NHK | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Survei bisnis terbaru di Jepang menunjukkan, saat ini sudah hampir 500 perusahaan yang bangkrut sejak pandemi virus corona baru melanda dunia.

Mengutip NHK, Firma riset Teikoku Databank menyebutkan, jumlah perusahaan yang bangkrut di Jepang menyentuh angka 489. Jumlah itu termasuk perusahaan yang mengajukan perlindungan kebangkrutan atau meluncurkan prosedur likuidasi legal setelah menghentikan operasi.

Kasus kebangkrutan terbanyak terjadi pada sektor restoran dan rumahmakan yang selama pandemi virus corona mulai sulit mendapatkan pelanggan.

Sektor berikutnya yang paling banyak merasakan dampak pandemi adalah sektor penyedia fasilitas akomodasi dan ritel pakaian.

Baca Juga: Hampir 75% anak-anak di Jepang alami stres akibat wabah virus corona

Tokyo Shoko Research sebelumnya melakukan survei serupa terhadap usaha kecil dan menengah di Jepang dari Juli hingga Agustus 2020. Hasilnya, 8,5% responden mengatakan, bisnis mereka mungkin harus tutup jika wabah virus corona tidak segera berakhir. 

Proyeksinya, ada hampir 3,6 juta perusahaan kecil dan menengah di seluruh Jepang. Melihat angka tersebut, lebih dari 300.000 unit usaha yang berisiko tutup akibat pandemi virus corona.

Perusahaan terpaksa menekan biaya operasional

Perusahaan Jepang telah memangkas biaya operasional untuk pabrik dan peralatan dengan jumlah paling banyak dalam satu dekade pada kuartal kedua tahun ini.

Melansir Reuters, Selasa (1/9), Pemerintah Jepang menyebutkan, butuh waktu yang lama agar ekonomi kembali pulih dari kemerosotan akibat pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Fakta menarik, separuh warga Jepang justru merasa lebih sehat sejak pandemi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×