kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hampir 75% anak-anak di Jepang alami stres akibat wabah virus corona


Minggu, 06 September 2020 / 15:45 WIB
Hampir 75% anak-anak di Jepang alami stres akibat wabah virus corona


Sumber: NHK | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Survei terbaru di Jepang menunjukkan bahwa hampir tiga perempat atau 75% anak-anak di seluruh negeri mengalami tanda-tanda stres selama wabah virus corona menyerang. Pemerintah juga mulai mengkhawatirkan tentang diskriminasi dan intimidasi yang berasal dari pandemi.

Pusat Nasional Kesehatan dan Perkembangan Anak Jepang mengadakan survei online selama bulan Juni dan Juli untuk mengukur dampak wabah virus corona pada anak. Dikutip dari NHK, ada hampir 7.000 anak yang menjadi responden dalam survei ini. Semuanya berusia antara 7 hingga 17 tahun.

Survei menemukan 72% anak menunjukkan gejala stres mental. Anak-anak tersebut mengatakan bahwa memikirkan wabah virus corona membuat mereka merasa tidak nyaman sehingga memengaruhi konsentrasi mereka.

Baca Juga: Chearavanont Brothers, pengusaha pakan ternak orang terkaya di Thailand

Para responden juga mendapat pertanyaan mengenai bagaimana mereka akan bereaksi jika mereka atau keluarga mereka terinfeksi virus corona. Cukup mengejutkan, sepertiga dari anak-anak mengatakan bahwa mereka akan merahasiakannya.

Ketika ditanya mengenai perasaan mereka terhadap teman sebaya yang telah pulih dari Covid-19, 22% anak mengatakan mereka tidak ingin bermain dengan mereka. Para peneliti yang mengadakan survei ini mengatakan bahwa hal ini bisa menyebabkan diskriminasi atau intimidasi terhadap mereka yang telah terinfeksi. Para peneliti juga memperingatkan bahwa anak-anak saat ini khawatir karena liburan musim panas telah berakhir dan tidak bisa berbuat banyak.

Tekanan baru muncul di fase "New Normal"

Baca Juga: Pendidikan bahasa Korea jadi senjata baru Korea Selatan untuk perluas Hallyu



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×