kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang ingatkan bahaya bila negara-negara demokrasi putus kontak dengan Myanmar


Selasa, 02 Februari 2021 / 16:05 WIB
Jepang ingatkan bahaya bila negara-negara demokrasi putus kontak dengan Myanmar


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TOKYO. Wakil Menteri Pertahanan Jepang pada hari Selasa memperingatkan bahwa Myanmar beresiko masuk ke pelukan China bila negara-negara demokrasi di dunia menutup komunikasi dengan jenderal kuat negara tersebut.

"Jika kita tidak melakukan pendekatan ini dengan baik, Myanmar dapat tumbuh lebih jauh dari negara-negara demokratis yang bebas secara politik dan bergabung dengan liga China," ujar Menteri Pertahanan Yasuhide Nakayama kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Ia mengatakan Jepang harus membahas strategi bersama dengan sekutunya seperti dilansir Reuters, Selasa (2/2).

Tentara Myanmar merebut kekuasaan pada hari Senin, mengumumkan keadaan darurat, dan menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi bersama dengan pejabat pemerintah lainnya, setelah menuduh partainya Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memenangkan kemenangan besar dalam pemungutan suara 8 November melalui "Penipuan pemilu".

Baca Juga: NLD desak militer Myanmar bebaskan Aung San Suu Kyi & akui kemenangan partainya

Jepang, merupakan negara pendonor utama Myanmar dan memiliki hubungan dekat yang sudah lama dekat dengan Myanmar, merespons kudeta militer dengan menyerukan pembebasan Suu Kyi dan anggota pemerintahan sipilnya, dan pemulihan demokrasi.

Nakayama mengatakan setiap langkah untuk menangguhkan program kemitraan Jepang dengan militer Myanmar dapat mengakibatkan China memenangkan lebih banyak pengaruh, yang berpotensi merusak keamanan di wilayah tersebut.

"Jika kita berhenti, hubungan militer Myanmar dengan tentara China akan semakin kuat, dan mereka akan semakin jauh dari negara-negara bebas termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris," kata Nakayama.

“Saya pikir itu akan menimbulkan risiko bagi keamanan kawasan,” sambungnya.

Baca Juga: Blackstone akan mengakuisisi unit asuransi jiwa Allstate senilai US$ 2,8 miliar




TERBARU

[X]
×