Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi pada hari Selasa (22/9), kembali menyatakan ambisi untuk bergabung menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Motegi menyampaikan ambisinya ini dalam peringatan hari jadi PBB yang ke-75 tahun hari Selasa kemarin. Motegi juga berharap agar jumlah anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah agar lebih efektif dan representatif.
Dengan percaya diri Motegi mengatakan bahwa Jepang siap untuk mengambil peran sentral dalam menangani masalah-masalah genting dunia, termasuk pandemi virus corona yang sedang melanda.
"Jepang telah sepenuhnya siap untuk memenuhi tanggung jawab sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan berkontribusi untuk memastikan perdamaian dan stabilitas dunia," ungkap Motegi seperti dikutip Kyodo News.
Baca Juga: Negara-negara ASEAN+3 memperkokoh kerjasama Chiang Mai Initiative Multilateralisation
Dalam pertemuan virtual tersebut, Motegi meminta para negara-negara anggota PBB untuk tidak berpuas diri dengan status quo yang telah ada. Ia menyerukan agar mengambil langkah serius untuk mereformasi PBB.
Sampai saat ini Dewan Keamanan PBB memiliiki lima anggota tetap, yakni Inggris, China, Perancis, Rusia, dan AS.
Ambisi Jepang telah muncul sejak lama
Kelima anggota tetap tersebut terpilih untuk merepresentasikan struktur kekuatan utama dunia pada saat PBB terbentuk pasca Perang Dunia II.
Sementara Jepang, sejak bergabung dengan PBB tahun 1956, telah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB selama 11 periode. Membuat Jepang menjadi negara yang paling sering duduk dalam posisi tersebut.
Baca Juga: Makin agresif, anggaran pertahanan Jepang kembali naik untuk tahun 2021
Atas dasar itu lah Jepang merasa yakin bahwa mereka memiliki kapasitas untuk berada di jajaran anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Penambahan anggota tetap Dewan Keamanan PBB menjadi 6 anggota, jika Jepang masuk, telah menjadi pembahasan serius secara internasional.
Dengan jumlah anggota genap, sejumlah pengambilan keputusan bisa berakhir dengan suara yang seimbang sehingga keputusan tidak bisa dihasilkan.
Polemik lain yang muncul adalah, bila harus menambah anggota, maka perwakilan negara dari benua Afrika lah yang pantas untuk masuk ke dalam anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Masuknya negara Afrika dalam jajaran negara tertinggi di PBB dianggap bisa menyeimbangkan segala program maupun keputusan yang diambil.