kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang Membuka Peluang Ekspor LNG ke Eropa Jika Situasi Ukraina Terus Memanas


Jumat, 04 Februari 2022 / 14:00 WIB
Jepang Membuka Peluang Ekspor LNG ke Eropa Jika Situasi Ukraina Terus Memanas
ILUSTRASI. Tangki penyimpanan gas alam cair (LNG) dan tanker tipe membran terlihat di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Futtsu Tokyo Electric Power Co. di Futtsu, timur Tokyo, Jepang.


Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang dikabarkan sedang mempertimbangkan pilihan untuk mengalihkan sebagian pasokan gas alam cairnya (LNG) ke Eropa jika situasi keamanan di Ukraina dan Rusia terus memburuk.

Dikutip dari Kyodo, sumber-sumber pemerintahan mengatakan pada hari Kamis (3/2) bahwa Jepang kemungkinan akan melakukan koordinasi dengan negara lain untuk membantu Eropa yang sangat bergantung pada gas alam.

Rusia diancam oleh sanksi AS jika mereka nantinya benar-benar menyerang Ukraina. Melalui sanksi tersebut, Rusia tidak akan bisa mengekspor gas alamnya ke Benua Biru.

Baca Juga: Biden Meminta 3.000 Tentara AS Segera Dikerahkan ke Eropa Timur untuk Mengadapi Rusia

Sanksi tersebut jelas akan merugikan Rusia dari segi ekonomi. Di sisi lain, banyak negara Eropa yang juga akan merasa kesulitan karena pasokan gas alamnya menjadi sangat terbatas.

Untuk mengakalinya, Presiden AS Joe Biden kabarnya telah berbicara dengan pejabat importir gas alam utama di Asia termasuk Jepang dan Korea Selatan tentang pengalihan pasokan gas ke Eropa.

Kemungkinan ini juga telah dibenarkan oleh Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Koichi Hagiuda. Ia memastikan bahwa Jepang akan terus mencari cara agar bisa berkontribusi pada dunia.

"Kami ingin memikirkan bagaimana kami dapat berkontribusi pada komunitas internasional," kata Hagiuda, seperti dikutip Kyodo.

Baca Juga: Biden: Qatar Harus Menjadi Sekutu Utama Non-NATO untuk AS

Sementara itu, Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, mengatakan pada konferensi pers hari Rabu bahwa Jepang telah melakukan komunikasi yang intens dengan AS dan negara-negara Eropa untuk memuluskan rencana ekspor gas alam.

Sayangnya, telah muncul juga kekhawatiran dari dalam negeri bahwa cadangan gas alam untuk Jepang akan menjadi terbatas. Terlebih lagi Jepang memang sempat mengalami kehabisan cadangan LNG tahun lalu.

LNG merupakan bahan bakar pembangkit listrik termal utama di Jepang. Pemanfaatannya akan sangat tinggi ketika musim dingin tiba. Saat gelombang dingin melanda Jepang dari Desember 2020 hingga Januari 2021, pemerintah sampai meminta warganya untuk menghemat gas karena cadangan mulai menipis.

Kementerian Perindustrian pada Oktober lalu akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pemantauan ketat cadangan alam cair di dalam negeri. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×