Reporter: Dyah Megasari, BBC |
TOKYO. Setahun terlewati, warga Jepang memperingati satu tahun bencana gempa dan tsunami. Sebagai aksi mengenang bencana dahsyat itu, sebuah upacara peringatan digelar dan mengheningkan cipta selama satu menit dilangsungkan di jam yang sama ketika gempa terjadi.
Upacara peringatan utama digelar di Teater Nasional Tokyo yang dihadiri Kaisar Akihito dan Perdana Menteri Yoshihiko Noda.
Kaisar Akihito, 78, meski baru saja menjalani operasi jantung mengikuti acara selama 20 menit didampingi Ratu Michiko. Sirine dibunyikan di seluruh Jepang pada Minggu (11/3) tepat di saat gempa mengguncang negeri itu satu tahun lalu.
Doa dipanjatkan di waktu yang sama serta seluruh layanan kereta api keluar atau masuk Tokyo akan dihentikan untuk sementara waktu.
Mari kembali mengenang satu tahun lalu, gempa mengguncang Jepang pada pukul 14.46 waktu setempat sekitar 400 km sebelah timur laut Tokyo. Gempa dan tsunami itu diperkirakan mengakibatkan 15.800 orang tewas dan sedikitnya 3.000 orang lainnya belum ditemukan hingga saat ini.
Mari kembali mengenang, gempa berkekuatan 9 dalam skala Richter itu merupakan gempa terkuat sepanjang sejarah Jepang dan memicu kerusakan parah pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.
Akibat kerusakan itu, ribuan penduduk dievakuasi dari wilayah sekitar Fukushima demi menghindari bahaya kebocoran radiasi dari pembangkit itu.
Protes nuklir
Bencana tak hanya meninggalkan kesedihan. Tapi, berbagai masalah baru juga timbul. Di prefektur Fukushima, lokasi Pembangkit Listrik Tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, kerusakan yang diakibatkan dua bencana besar itu sangat parah.
Oleh sebab itu, tak hanya peringatan peristiwa saja yang terjadi. Aksi protes mengenai bahaya nuklir juga digelar.
Kilas balik saja, radiasi nuklir bocor dari PLTN itu setelah serangkaian ledakan dan kebakaran menghancurkan empat dari enam reaktor di sana.
Kerusakan semakin parah setelah sistem pendinginan reaktor yang seharusnya bekerja tak mampu mengatasi masalah ini.
Akibatnya, semua penduduk dalam radius 20 km dari pembangkit dievakuasi dan situasi ini membuat puluhan ribu orang terpaksa kehilangan tempat tinggal. Kebocoran radiasi juga berarti kawasan di sekitar pembangkit tak bisa lagi didiami manusia.