kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jepang menimbang bunga kredit negatif


Sabtu, 23 April 2016 / 10:00 WIB
Jepang menimbang bunga kredit negatif


Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia

TOKYO. Permintaan kredit di Jepang tak kunjung meningkat, walau suku bunga kredit sudah super rendah. Tak kehilangan akal, Bank of Japan (BoJ) pun sedang mempertimbangkan kebijakan suku bunga kredit negatif untuk program pinjaman ke bank, agar kredit bank mengalir deras lagi.

Langkah tersebut baru akan dilakukan, jika Bank Sentral Jepang memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan lebih rendah dari saat ini yang sebesar minus 0,1%. Penurunan suku bunga itu agar bank-bank tidak memarkir dananya di bank sentral.

Seperti yang dikutip Reuters, BoJ akan menetapkan arah suku bunganya pada 28 April nanti.  Rencana menurunkan suku bunga kredit perbankan menjadi negatif diharapkan dapat mendongkrak penyaluran kredit di Jepang.

Maklum, data pertumbuhan penyaluran kredit per Maret 2016 di Jepang masih seret. Bahkan menjadi yang terendah sejak tiga tahun terakhir.

Seperti diungkapkan oleh BoJ, Selasa lalu (12/4), total penyaluran kredit perbankan Jepang, tidak termasuk trust fund per Maret 2016 hanya tumbuh 2% dari tahun sebelumnya. Angka pertumbuhan tersebut melambat dari bulan Februari, yang masih tumbuh sebanyak 2,2%.

Untuk kebutuhan likuiditas perbankan, Bank Sentral Jepang tengah mempertimbangkan rencana untuk memberi pinjaman ke perbankan dengan bunga negatif.  Sebagaimana diketahui, BoJ saat ini memiliki dua fasilitas pinjaman bagi perbankan.

Pertama, pendanaan ke bank tanpa bunga kalau pinjaman tersebut disalurkan kepada industri yang memiliki pertumbuhan tinggi. Kedua, BoJ menyediakan dana jangka panjang tanpa bunga bagi bank-bank yang meningkatkan pinjaman secara umum.

Permintaan lemah

Nah, rencananya BoJ akan mengubah fasilitas pinjaman tersebut bukan dengan tanpa bunga tetapi dengan bunga negatif. Seperti yang dikutip Bloomberg, ini mengartikan bahwa bank sentral sebetulnya sama saja memberikan pendanaan bagi bank komersial.

Subsidi BoJ ini menimbulkan pertanyaan bankir yang sebelumnya merasa dihukum dengan kebijakan suku bunga negatif. Para bankir di Jepang menilai, suku bunga negatif telah membuat margin mereka terpangkas.

Sebuah survei menyebutkan, margin keuntungan bank dari pinjaman kepada perusahaan turun ke level terendah dalam hampir satu dekade. Survei kuartalan BoJ juga menunjukkan bahwa permintaan kredit dari perusahaan besar, menengah dan kecil berukuran semua turun. "Ini tidak akan mengatasi masalah struktural di bank. Bukan masalah pasokan pinjaman yang dihadapi tapi permintaan," tulis Jefferies Group LLC dalam risetnya.

Jepang memang tengah berjuang menghidupkan lagi ekonominya. Kebijakan suku bunga negatif merupakan salah satu cara agar inflasi mendaki. Bank Sentral Jepang menargetkan inflasi bisa sebesar 2% pada kuartal I-2017.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×