Reporter: Hari Widowati, Reuters | Editor: Uji Agung Santosa
TOKYO. Penguatan nilai tukar yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat Jepang resah. Pelaku usaha hingga politisi mendesak agar otoritas moneter bertindak untuk menjinakkan penguatan yen.
Ichiro Ozawa, Calon Perdana Menteri Jepang dari Partai Demokrat, meminta bank sentral dan pemerintah Jepang mengambil langkah-langkah untuk menahan penguatan yen terhadap dolar AS yang terlalu cepat. Menurutnya, intervensi tunggal di pasar uang tidak bakal berdampak signifikan. Tapi, bagaimanapun juga hal itu patut dicoba mengingat tidak banyak kebijakan moneter yang bisa menahan penguatan yen terhadap dolar AS.
"Ruang untuk menentukan kebijakan moneter lebih lanjut semakin sempit. Namun, penguatan yen saat ini telah sampai pada level yang membutuhkan penanganan khusus," kata Ozawa, Kamis (2/9).
Sejak awal tahun ini, nilai tukar yen terhadap dolar telah menguat sekitar 8,9% dari ¥ 92,50 per dolar AS menjadi ¥ 84,21 per dolar AS pada Kamis (2/9). Pekan lalu, nilai tukar yen sempat menyentuh level tertinggi di ¥ 83,90 per dolar AS pada 24 Agustus 2010. Penguatan yen yang terlalu cepat dapat menurunkan ekspor Jepang. Apalagi, Amerika Serikat (AS) merupakan negara tujuan utama ekspor Jepang.