CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Pemerintah Jepang khawatirkan penguatan yen


Kamis, 12 Agustus 2010 / 17:55 WIB
Pemerintah Jepang khawatirkan penguatan yen


Reporter: Agung Ardyatmo, AFP | Editor: Uji Agung Santosa

TOKYO. Penguatan nilai tukar yen terhadap dolar AS ternyata membuat pemerintah Jepang cukup khawatir. Perdana Menteri Jepang Naoto Kan menyebutkan, penguatan yen kali ini bisa dibilang terlalu cepat. Untuk itu Kan setuju dengan saran dari tangan kanannya sekaligus Sekretaris Kabinet Yoshito Sengoku untuk lebih memonitor situasi terkini.

Rabu (11/8) kemarin, nilai tukar dolar terhadap yen yang berada di level 84,73 yen menjadi penguatan tertinggi yen terhadap dolar dalam 15 tahun terakhir. Dolar AS sendiri mulai menguat ke level 85 yen, setelah pemerintah Jepang mengeluarkan pernyataan kalau penguatan yen berpotensi mengganggu kinerja ekspor Jepang.

"Penguatan tipis dolar AS menjadi pesan bahwa pemerintah Jepang telah masuk ke pasar, dan menekan spekulan untuk menjual yen mereka," kata Senior Dealer Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Kenichi Nishii.

Pasar sendiri saat ini tengah menunggu apakah pemerintah Jepang bakal mengambil kebijakan untuk meredam penguatan yen, yang pertama sejak tahun 2004. Wakil Menteri Keuangan Jepang untuk urusan internasional Rintaro Tamaki, kabarnya saat ini tengah mengadakan pembicaraan dengan eksekutif Bank Sentral Jepang (Bank of Japan) Hiroshi Nakaso, untuk membicarakan langkah yang paling tepat menghadapi situasi pasar terkini.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×