Reporter: Agung Ardyatmo, AFP | Editor: Uji Agung Santosa
TOKYO. Penguatan nilai tukar yen terhadap dolar AS ternyata membuat pemerintah Jepang cukup khawatir. Perdana Menteri Jepang Naoto Kan menyebutkan, penguatan yen kali ini bisa dibilang terlalu cepat. Untuk itu Kan setuju dengan saran dari tangan kanannya sekaligus Sekretaris Kabinet Yoshito Sengoku untuk lebih memonitor situasi terkini.
Rabu (11/8) kemarin, nilai tukar dolar terhadap yen yang berada di level 84,73 yen menjadi penguatan tertinggi yen terhadap dolar dalam 15 tahun terakhir. Dolar AS sendiri mulai menguat ke level 85 yen, setelah pemerintah Jepang mengeluarkan pernyataan kalau penguatan yen berpotensi mengganggu kinerja ekspor Jepang.
"Penguatan tipis dolar AS menjadi pesan bahwa pemerintah Jepang telah masuk ke pasar, dan menekan spekulan untuk menjual yen mereka," kata Senior Dealer Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Kenichi Nishii.
Pasar sendiri saat ini tengah menunggu apakah pemerintah Jepang bakal mengambil kebijakan untuk meredam penguatan yen, yang pertama sejak tahun 2004. Wakil Menteri Keuangan Jepang untuk urusan internasional Rintaro Tamaki, kabarnya saat ini tengah mengadakan pembicaraan dengan eksekutif Bank Sentral Jepang (Bank of Japan) Hiroshi Nakaso, untuk membicarakan langkah yang paling tepat menghadapi situasi pasar terkini.