Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan 10 negara ASEAN sepakat untuk meningkatkan jaring pengaman keuangan regional mereka. Yakni dengan meluncurkan fasilitas pinjaman baru yang ditujukan untuk menanggapi krisis yang disebabkan oleh pandemi dan bencana alam dengan cepat.
Reuters melaporkan, para pemimpin keuangan dari kelompok yang disebut ASEAN Plus Three (ASEAN+3) sepakat pada pertemuan mereka di Milan, Italia, pada hari Minggu untuk mendirikan fasilitas baru di bawah pengaturan pertukaran mata uang mereka yang dikenal sebagai Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM).
CMIM, yang dibuat setelah krisis keuangan Asia 1997-98, dirancang untuk mendukung stabilitas keuangan regional dengan memungkinkan para anggota memanfaatkan jalur pertukaran mata uang.
Fasilitas pembiayaan cepat yang baru akan memungkinkan para anggota untuk mengakses pembiayaan darurat tanpa syarat jika terjadi krisis keuangan yang timbul akibat guncangan mendadak.
Baca Juga: Komisi XI DPR RI Pertanyakan Skema Penyertaan Modal BI dalam Proyek Nexus di ASEAN
"Kami yakin bahwa fasilitas CMIM baru ini akan meningkatkan ketahanan regional," kata kelompok tersebut dalam pernyataan bersama.
Jumlah cadangan CMIM saat ini mencapai US$ 240 miliar, dengan Jepang dan Tiongkok masing-masing menyumbang US$ 76,8 miliar, Korea Selatan US$ 38,4 miliar, dan 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara menyumbang total US$ 48 miliar.
Tonton: Bank Dunia Sebut 60% Masyarakat Indonesia Masuk Kategori Miskin, Tertinggi ke-2 di ASEAN
Dua fasilitas CMIM yang ada - instrumen resolusi krisis dan jalur pencegahan - tidak pernah dimanfaatkan karena para anggota telah beralih ke sumber daya lain dengan proses pengambilan keputusan yang lebih sederhana seperti jalur pertukaran bilateral.