kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang Waspadai Penguatan Yen, Jika Mendesak Siap Intevensi Pasar


Sabtu, 12 November 2022 / 19:05 WIB
Jepang Waspadai Penguatan Yen, Jika Mendesak Siap Intevensi Pasar
ILUSTRASI. Rp 972.000 per gram. REUTERS/Issei Kato


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - TOKYO, 11 Nov (Reuters) - Diplomat mata uang utama Jepang Masato Kanda merasa urgen untuk mengamati dengan seksama pergerakan pasar valuta.

Dia juga menegaskan bahwa pihak berwenang siap mengambil tindakan, jika diperlukan. Kanda berbicara setelah data harga konsumen AS ternyata lebih lemah dari perkiraan.

Data terbaru ekonomi AS itu menurunkan ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif.

"Kami akan mengamati dengan cermat pergerakan mata uang dan merespons dengan tepat jika perlu," Kanda, Wakil Menteri Keuangan mengatakan kepada wartawan.

Baca Juga: Mantap, Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 15.493 Per Dolar AS pada Jumat (11/11)

Yen menguat tajam terhadap dollar AS karena harga konsumen AS naik kurang dari yang diperkirakan pada Oktober. Pada Jumat pagi di Tokyo, kurs dolar AS berada di sekitar 141,57 yen.

Kenaikan tajam yen terjadi setelah jatuh lebih dari 20% terhadap dolar tahun ini, mendorong pihak berwenang masuk ke pasar pada bulan September.

Upaya menopang yen itu dilakukan Jepang untuk pertama kalinya sejak 1998. Mereka melakukan intervensi lebih lanjut bulan lalu ketika dolar menguat ke titik tertinggi 32 tahun mendekati 152 yen.

Baca Juga: Inflasi Tekan Bisnis di Jepang, Produsen Permen Ikonik Berusia 114 Tahun Gulung Tikar

Di masa lalu, intervensi Jepang lebih banyak dilakukan untuk melemahkan yen dan mendukung sektor ekspor, dengan membeli dolar dan menjual yen.

Penurunan dolar terbaru dapat memperumit respons Jepang terhadap pasar mata uang.

Departemen Keuangan AS pada hari Kamis mengatakan tidak ada mitra dagang utama yang memanipulasi nilai tukarnya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang tidak adil hingga Juni 2022.

Sebagian besar intervensi terlihat ditujukan untuk memperkuat mata uang, bukan melemahkannya, kata Departemen Keuangan dalam laporan semi-tahunan.

"Saya mengerti bahwa itu menggambarkan (kebijakan mata uang Jepang) sebagai sangat transparan," tambah Kanda.




TERBARU

[X]
×