Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pemerintah Jerman sekali lagi membela rencana penempatan rudal jarak jauh AS di Jerman. Pernyataan ini dirilis setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan akan adanya tindakan militer balasan.
Melansir DPA International, Juru Bicara Pemerintah Jerman Christiane Hoffmann mengatakan, Berlin telah menguraikan alasan penempatan rudal AS mulai tahun 2026 yang dapat menjangkau hingga ke Rusia.
"Yaitu, karena Rusia telah mengubah keseimbangan strategis di Eropa dan mengancam Eropa dan Jerman dengan rudal jelajah - dan kita harus membangun pencegah ini," katanya pada hari Senin (29/7/2024).
Putin pada hari Minggu memperingatkan tentang krisis rudal ala Perang Dingin. Yakni dengan mengatakan bahwa Moskow akan dipaksa untuk mengambil tindakan "cermin" sebagai tanggapan terhadap rencana dari Washington dan Berlin.
Menurut Putin, Rusia tidak akan lagi merasa berkomitmen pada larangan sebelumnya terhadap senjata nuklir jarak menengah berbasis darat.
Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF) yang melarang senjata semacam itu tidak berlaku lagi sejak AS secara resmi menarik diri dari perjanjian pada tahun 2019.
Baca Juga: Kapal Perang Rusia Muncul di Perairan Kuba, Ada Apa?
Ketika AS menarik diri selama pemerintahan Donald Trump, AS mengatakan Rusia telah lama melanggar kewajibannya berdasarkan perjanjian tersebut.
Namun, menurut Putin, Rusia terus mematuhi perjanjian tersebut meskipun perjanjian tersebut secara efektif telah berakhir.
Putin juga mengatakan bahwa kapal perang Rusia dapat dilengkapi dengan rudal sebagai tanggapan terhadap rencana Jerman-AS.
Ketika Hoffmann ditanya tentang ancaman Putin, dia hanya berkata: "Kami memperhatikannya."
Hanya 10 menit
Mengutip Al Jazeera, pada 10 Juli, Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan mulai menempatkan rudal jarak jauh di Jerman mulai tahun 2026.
Penempatan ini merupakan bagian dari militerisasi jangka panjang yang mencakup rudal SM-6, rudal jelajah Tomahawk, dan senjata hipersonik yang sedang dikembangkan.
Langkah ini dianggap oleh Rusia sebagai ancaman langsung yang dapat mempercepat eskalasi ketegangan.
Baca Juga: Vladimir Putin Peringatkan Aksi Amerika Bisa Picu Krisis Rudal ala Perang Dingin
Dalam pidatonya kepada para pelaut dari Rusia, China, Aljazair, dan India untuk memperingati Hari Angkatan Laut Rusia di St. Petersburg, Putin menyatakan bahwa Amerika Serikat berisiko memicu krisis rudal gaya Perang Dingin dengan tindakan tersebut.
Ia menekankan bahwa waktu terbang rudal-rudal tersebut ke target di wilayah Rusia hanya sekitar 10 menit. Oleh karena itu, Rusia akan mengambil tindakan balasan yang setara, termasuk menempatkan rudal-rudal dengan jarak tempuh antara 500 hingga 5.500 km.