kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jerman Siap Kerahkan Drone untuk Awasi Pembatasan Bergerak


Senin, 13 April 2020 / 21:36 WIB
Jerman Siap Kerahkan Drone untuk Awasi Pembatasan Bergerak
ILUSTRASI. Polisi Belanda sudah gunakan drone untuk monitor pembatasan bergerak terkait wabah corona.


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - DW. Serikat pekerja polisi menyebutkan, drone merupakan instrumen yang mungkin makin sering dikerahkan untuk memonitor regulasi pembatasan bergerak di saat krisis corona. Sejauh ini pengoperasian drone untuk memonitor regulasi hanya dilakukan terbatas dalam kasus tertentu saja.

“Drone bisa menjadi alat bantu yang tepat, agar polisi bisa punya kemampuan memantau kawasan hijau atau taman di kota-kota besar“, ujar Jörg Radek, wakil ketua serikat pekerja polisi Jerman. Drone juga bisa digunakan untuk berdialog secara terarah dengan kelompok yang tidak mematuhi regulasi dan masih berkumpul di taman-taman kota.

Ketua serikat kerja polisi Jerman, Rainer Wendt menyatakan mendukung penuh pengerahan drone dan mengimbau kementerian dalam negeri untuk terus menambah kapasitasnya. 

Diujicoba di sejumlah kota besar

Polisi di kota Düsseldorf und Dortmund di negara bagian Nordrhein-Westfalen melaporkan, kini sedang mengujicoba pengerahan dua drone terkait dengan krisis corona. 

Obyek terbang nirawak kecil itu terutama dikerahkan untuk memonitor lokasi-lokasi favorit, di mana orang masih berkerumun. Dengan pengeras suara yang dipasang pada drone, polisi bisa memperingatkan risiko kesehatan jika berkumpul berdekatan. Hal serupa biasanya dilakukan lewat pengeras suara mobil patroli.

Jurubicara kepolisian Düsseldorfer menegaskan, kamera yang dipasang pada drone tidak akan digunakan mengidentifikasi personal. “Kamera terutama digunakan untuk pemantauan situasi di kawasan yang sulit diamati dari bawah. Kami tidak akan merekam gambar orang“, ujarnya. 

Kepolisian di negara bagian Hessen melaporkan punya 10 drone, yang baru satu kali dikerahkan memantau regulasi “social distancing“ saat krisis corona. Sementara itu dinas pemadam kebakaran di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern memanfaatkan drone untuk memonitor kawasan pantai di pulau Rügen. “Kamera pelacak panas pada drone bisa mengenali lokasi pesta barbeque yang tersembunyi“, demikian pernyataan pemadam kebakaran.

Dihadang aturan perlindungan data

Kepolisian Jerman belum mengerahkan drone secara luas, untuk mengawasi regulasi terkait krisis corona, karena masih tersandung aturan perlindungan data amat ketat. Ulrich Kelber, petugas federal Jerman urusan perlindungan data dan kebebasan informasi  mengatakan: “Aturan untuk pengerahan drone sama dengan aturan perlindungan data yang berlaku untuk monitoring lewat video.“

Polisi hanya diizinkan menggunakan drone jika terikat pada tujuan, agar tugas secara konkret dapat dilaksanakan. “Aturan ini menutup kemungkinan pengerahan drone tanpa alasan dan dalam skala luas“, ujar Kelber.

Akibat hambatan regulasi, polisi di sebagian besar negara bagian Jerman masih tetap menggunakan metode konvensional dengan mobil patroli yang dilengkapi pengeras suara, untuk memperingatkan warga tentang pembatasan bergerak dan jarak sosial terkait wabah corona.

Pemerintah di negara-negara bagian Baden-Württemberg, Hamburg, Sachsen-Anhalt, Brandenburg dan Niedersachsen juga menyatakan tidak akan memanfaatkan drone untuk memonitor regulasi terkait wabah corona.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×