Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Angkatan Udara China akan menampilkan pencapaian terbarunya, yang telah mengubah militer China menjadi kekuatan strategis di Airshow China 2021. Salah satunya, jet tempur paling canggih dan berkemampuan siluman, J-20
"Sebagai pencapaian bersejarah, Angkatan Udara China telah melewati ambang batas untuk menjadi angkatan udara yang strategis," kata Kolonel Senior Shen Jinke, juru bicara Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Selasa (31/8).
"Angkatan Udara China akan menampilkan pencapaian terbarunya yang telah mengubahnya menjadi kekuatan strategis dalam perjalanannya menjadi kelas dunia," ujar Shen, seperti dikutip Global Times.
Menurut Shen, Angkatan Udara PLA sekarang mampu melaksanakan tugas dan misi secara efektif di era baru, dengan lebih banyak mesin perang termasuk jet tempur J-20 yang bergabung dengan mereka.
Tambah lagi, J-20 telah memasuki tingkat kesiapan tempur berikutnya. Jet tempur J-20 terbang tanpa lensa Luneburg, perangkat kecil yang digunakan untuk secara sengaja memperlihatkan pesawat siluman kepada pihak lain.
Baca Juga: Dengan kombinasi serangan ini, China bisa lumpuhkan dengan mudah pertahanan Taiwan
Di Festival Qingming pada April lalu, J-20 melakukan manuver udara, dan beberapa potongan gambar memperlihatkan jet tempur itu tidak dilengkapi lensa Luneburg, China Central Television (CCTV) melaporkan ketika itu.
Kemudian, garis teluk rudal berada samping pesawat berbeda dari J-20 sebelumnya.
Naga Perkasa
Lensa Luneburg adalah perangkat kecil yang digunakan untuk memperluas penampang radar pesawat, yang berarti bisa membuat pesawat siluman terlihat oleh radar, seorang ahli militer China mengatakan kepada Global Times.
Dengan tidak dilengkapi lensa Luneburg, J-20 akan menjadi siluman sebenarnya. Dan ini berarti, jet tempur itu siap dalam misi berorientasi skenario pertempuran nyata, menurut ahli militer China.
Baca Juga: Panas! Kapal perang AS berlayar di Selat Taiwan, China kirim pesawat tempur ke Taiwan
J-20, dikenal juga sebagai Naga Perkasa, merupakan jet tempur siluman generasi kelima yang ketiga beroperasi di dunia setelah Raptor F-22 dan F-35 milik Amerika Serikat (AS).
Tidak hanya menampilkan teknologi siluman, J-20 memiliki kecepatan jelajah supersonik, kemampuan manuver super, dan avionik yang sangat terintegrasi.
J-20 punya kemampuan terbang hingga ketinggian 20 km dan kecepatan maksimum lebih dari Mach 2 alias 2.470 km per jam. Tangki bahan bakar J-20 yang besar bisa mempertahankan radius tempur yang lebih panjang, mencapai 1.100 km.
Jet tempur ini melakukan penerbangan perdana pada 11 Januari 2011, dan secara resmi diumumkan pada Pameran Penerbangan & Dirgantara Internasional China 2016. J-20 mulai beroperasi pada Maret 2017 dan memulai fase pelatihan tempur di September 2017.
Baca Juga: Jadi kekuatan strategis, Angkatan Udara China bakal unjuk gigi di Airshow China 2021
Ruang senjata utama J-20 mampu menampung rudal udara-ke-udara jarak pendek dan jarak jauh, seperti PL-15 dan PL-21. Sementara dua ruang senjata lateral yang lebih kecil di belakang saluran masuk udara ditujukan untuk rudal AAM jarak pendek.
Teluk samping J-20 memungkinkan penutupan pintu teluk sebelum menembakkan rudal. Sehingga, memungkinkan rudal untuk ditembakkan dalam waktu sesingkat mungkin serta meningkatkan kemampuan siluman.
J-20 dilaporkan tidak memiliki meriam otomatis atau meriam putar internal. Ini menunjukkan, jet tempur itu tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam pertempuran jarak dekat dengan pesawat lain.
Kemungkinan, J-20 akan menggunakan rudal udara-ke-udara untuk terlibat dalam pertempuran superioritas udara dengan pesawat lain, serta menghancurkan aset udara bernilai tinggi.
Misi tambahan mungkin termasuk meluncurkan rudal anti-radiasi dan amunisi udara-ke-darat untuk misi serangan presisi.