Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
J-20, dikenal juga sebagai Naga Perkasa, merupakan jet tempur siluman generasi kelima yang ketiga beroperasi di dunia setelah Raptor F-22 dan F-35 milik Amerika Serikat (AS).
Tidak hanya menampilkan teknologi siluman, J-20 memiliki kecepatan jelajah supersonik, kemampuan manuver super, dan avionik yang sangat terintegrasi.
J-20 punya kemampuan terbang hingga ketinggian 20 km dan kecepatan maksimum lebih dari Mach 2 alias 2.470 km per jam. Tangki bahan bakar J-20 yang besar bisa mempertahankan radius tempur yang lebih panjang, mencapai 1.100 km.
Jet tempur ini melakukan penerbangan perdana pada 11 Januari 2011, dan secara resmi diumumkan pada Pameran Penerbangan & Dirgantara Internasional China 2016. J-20 mulai beroperasi pada Maret 2017 dan memulai fase pelatihan tempur di September 2017.
Baca Juga: Jadi kekuatan strategis, Angkatan Udara China bakal unjuk gigi di Airshow China 2021
Ruang senjata utama J-20 mampu menampung rudal udara-ke-udara jarak pendek dan jarak jauh, seperti PL-15 dan PL-21. Sementara dua ruang senjata lateral yang lebih kecil di belakang saluran masuk udara ditujukan untuk rudal AAM jarak pendek.
Teluk samping J-20 memungkinkan penutupan pintu teluk sebelum menembakkan rudal. Sehingga, memungkinkan rudal untuk ditembakkan dalam waktu sesingkat mungkin serta meningkatkan kemampuan siluman.
J-20 dilaporkan tidak memiliki meriam otomatis atau meriam putar internal. Ini menunjukkan, jet tempur itu tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam pertempuran jarak dekat dengan pesawat lain.
Kemungkinan, J-20 akan menggunakan rudal udara-ke-udara untuk terlibat dalam pertempuran superioritas udara dengan pesawat lain, serta menghancurkan aset udara bernilai tinggi.
Misi tambahan mungkin termasuk meluncurkan rudal anti-radiasi dan amunisi udara-ke-darat untuk misi serangan presisi.