kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jika Brexit terjadi, pengangguran di Inggris naik


Kamis, 09 Juni 2016 / 21:20 WIB
Jika Brexit terjadi, pengangguran di Inggris naik


Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Jika Brexit terjadi, diduga Inggris bisa kehilangan sekitar 1 juta lapangan kerja. Hal ini disampaikan oleh pendukung tetap Inggris di keanggotan Uni Eropa.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (9/6), “Perusahaan akan memilih untuk menekan tombol hold, dengan dugaan banyak perusahaan yang memutuskan untuk relokasi kantor dan tentunya mengikis jumlah tenaga kerja di Inggris,” kata Kit Bingham, Partner at Executive Search Firm Odgers Berndtson.

Bahkan meski referendum belum terjadi hal tersebut sudah mulai terlihat di pasar. “Penurunan tingkat kebutuhan untuk mencari pekerja baru sudah terjadi karena ketidakpastian hasil referendum dalam sebulan terakhir. Hal ini tidak bisa diperbaiki hanya dalam satu malam,” papar Swati Dhingra, Assistant Professor di London School of Economics.

Laporan Recruiter Randstad UK hasil polling menunjukkan bahwa 17% dari 340 suara pemilih memilih untuk menahan proses perekrutan sepanjang Mei 2016 lalu. Sementara 25% nya lagi memilih untuk memperkerjakan karyawan kontrak untuk sementara waktu.

Digby Moran menyampaikan dari sisi bidang sumber daya manusia, perekrutan pekerja sudah turun 28% sepanjang lima bulan pertama di 2016 ini. Kekhawatiran Brexit di sektor ekonomi ini memang mengguncang perusahaan – perusahaan di Inggris.

Deutsche Bank AG dan HSBC Holdings Plc mungkin memutuskan untuk memindahkan karyawannya ke daerah lain jika benar Brexit terjadi. JPMorgan menyampaikan bisa memindahkan sekitar seperempat dari 16.000 pekerjanya di Inggris ke Eropa.

Hal ini yang harus diwaspadai oleh Inggris jika benar ingin hengkang dari Uni Eropa. Lapangan pekerjaan akan berkurang drastis dan tentunya menumpuk pengangguran di Negeri Ratu Elizabeth ini.




TERBARU

[X]
×