Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - RIO DE JANEIRO. Brasil memiliki fleksibilitas logistik dan komersial untuk mempertahankan daya saing minyaknya di pasar internasional jika tarif 50% yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
Hal tersebut diungkapkan para ahli kepada Reuters.
Minyak merupakan produk utama dalam daftar ekspor Brasil ke AS, yang hingga saat ini dikecualikan dari tarif 10% yang diterapkan tahun ini untuk ekspor Brasil.
Akan tetapi, belum jelas apakah hal tersebut akan tetap berlaku dengan tarif 50% yang baru.
"Tarif ini dapat menimbulkan gangguan jangka pendek dalam arus perdagangan dan memengaruhi margin kontrak spot, tetapi tidak mewakili risiko struktural," kata analis BTG Pactual, Luiz Carvalho dan Gustavo Cunha, dalam sebuah laporan kepada klien.
Institut Perminyakan Brasil (IBP), yang mewakili perusahaan minyak milik negara Petrobras dan perusahaan-perusahaan minyak besar yang beroperasi di Brasil, seperti Shell, TotalEnergies, dan Equinor, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa mereka memandang langkah Trump dengan keprihatinan. Mereka mendesak pemerintah Brasil untuk bertindak diplomatis.
Baca Juga: Terkena Dampak Tarif Trump, Uniqlo Bakal Naikkan Harga
IBP tidak memiliki informasi mengenai apakah pengecualian tarif minyak yang sebelumnya berlaku akan tetap berlaku setelah pengumuman tersebut.
Berdasarkan data pemerintah yang dikumpulkan oleh konsultan StoneX, pada tahun 2024, Brasil mengekspor total 1,78 juta barel per hari (bph), di mana 243.000 bph ditujukan untuk AS.
"Petrobras, produsen utama Brasil, tidak akan terdampak secara signifikan oleh tarif tersebut," kata analis BTG.
Pada kuartal pertama tahun ini, hanya 4% dari ekspornya yang ditujukan ke AS, menurut data perusahaan.
Dalam hal produk minyak, pangsa ekspor Petrobras ke AS adalah 37% dari total 209.000 barel per hari, atau sekitar 77.000 barel per hari.
Tonton: Tarif Trump Berdampak Terhadap Ekspor Industri Mebel, Alas Kaki HIngga Otomotif
"Meskipun AS memiliki pangsa ekspor derivatif yang cukup besar, jika dilihat secara absolut, kami yakin ini merupakan volume yang kecil dan Petrobras seharusnya dapat mengalihkan arus ekspor ini ke negara lain dengan mudah," ujar para analis BTG.
Dalam sebuah pernyataan, Petrobras mengatakan bahwa mereka sedang menilai dampak tarif yang diumumkan sehari sebelumnya dan mempertahankan strateginya untuk selalu mencari alternatif terbaik bagi perusahaan dalam skenario apa pun.