kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Joe Biden dan Donald Trump Sampaikan Pesan Natal dengan Nuansa Berbeda


Kamis, 26 Desember 2024 / 09:31 WIB
Joe Biden dan Donald Trump Sampaikan Pesan Natal dengan Nuansa Berbeda
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden terpilih Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS, 13 November 2024. REUTERS/Kevin Lamarque


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan Presiden Amerika Serikat Terpilih, Donald Trump, kompak menyampaikan pesan Natal pada hari Rabu (25/12). Pesan yang disampaikan tentu memiliki nuansa yang berbeda.

Biden membagikan pesan Natalnya melalui sebuah video yang direkam di Gedung Putih dan disiarkan melalui kanal resmi mereka di YouTube.

Dalam pesan tersebut, Biden mendesak warga AS untuk mengesampingkan semua keributan dan segala hal yang memecah belah.

"Kita ada di Bumi ini untuk saling peduli, untuk saling mencintai. Terlalu sering kita melihat satu sama lain sebagai musuh, bukan sebagai tetangga, bukan sebagai sesama warga Amerika," kata Biden.

Baca Juga: Pemerintahan Donald Trump Siap Membawa AS Keluar dari WHO

Biden juga meminta warga AS untuk memperlakukan satu sama lain dengan bermartabat dan hormat, serta mengingat bahwa ada lebih banyak hal yang dapat menyatukan daripada memecah belah.

"Kita benar-benar diberkati untuk hidup di negara ini," ujar Biden.

Sementara itu, Trump menyampaikan pesan Natalnya di platform Truth Social, lengkap dengan lampiran foto dirinya dan istrinya Melania.

Berbeda dengan Biden, pesan Trump ini diiringi dengan puluhan kutipan artikel atau pesan media sosial lainnya yang mendukung posisi politiknya.

Dalam pesannya, Trump juga mengklaim tentara China sedang mengoperasikan Terusan Panama. Dirinya juga mengkritik Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Biden, dan Partai Demokrat.

Baca Juga: Donald Trump Wacanakan Hukuman Mati Bagi Pemerkosa dan Pembunuh

"Selamat Natal bagi para penganut paham radikal kiri yang terus-menerus berusaha menghalangi sistem peradilan dan pemilu kita. Juga kepada Justin Trudeau dari Kanada, yang Pajak Warga Negaranya terlalu tinggi, tetapi jika Kanada menjadi Negara Bagian ke-51 kita, Pajak mereka akan dipotong lebih dari 60%," tulis Trump di Truth Social.

Dua pesan Natal dengan nuansa berbeda tersebut jelas akan meramaikan panggung politik AS yang baru saja memasuki masa tenang pasca pemilu November lalu.

Biden mengundurkan diri dari pemilihan presiden 2024 pada bulan Juli dengan alasan "demi mempersatukan negara". Partai Demokrat memilih Kamala Harris sebagai kandidat dan kalah dari Donald Trump.

Polarisasi kembali menguat selama masa pemilu tahun ini, dan diprediksi masih akan terasa hingga Trump dilantik untuk masa jabatan keduanya pada Januari 2025 mendatang.

Selanjutnya: Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Ini Penyebab dan Tanda-Tanda Tsunami

Menarik Dibaca: Kumpulan Gift Code Ojol The Game 26 Desember 2024 Terbaru di Bulan Ini



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×