kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.778   17,00   0,11%
  • IDX 7.464   -15,87   -0,21%
  • KOMPAS100 1.153   -1,04   -0,09%
  • LQ45 914   0,87   0,10%
  • ISSI 225   -1,16   -0,51%
  • IDX30 472   1,38   0,29%
  • IDXHIDIV20 570   2,55   0,45%
  • IDX80 132   0,07   0,05%
  • IDXV30 140   1,22   0,88%
  • IDXQ30 158   0,44   0,28%

Joe Biden Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah, Ada Misi Apa?


Selasa, 01 Oktober 2024 / 18:12 WIB
Joe Biden Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah, Ada Misi Apa?
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengirimkan beberapa ribu tentara tambahan ke Timur Tengah. REUTERS/Yves Herman


Sumber: The New York Times | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengirimkan "beberapa ribu" tentara tambahan ke Timur Tengah, menurut pernyataan Pentagon pada hari Senin, seiring meningkatnya ketegangan akibat serangan Israel yang semakin intensif terhadap militan Hezbollah di Lebanon.

Pejabat Departemen Pertahanan menyatakan bahwa penambahan pasukan ini bertujuan untuk memperkuat keamanan bagi 40.000 tentara AS yang sudah berada di wilayah tersebut dan membantu dalam pertahanan Israel.

Juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, mengatakan bahwa penempatan ini akan mencakup beberapa skuadron jet tempur. Pejabat lainnya menyebutkan bahwa penempatan tersebut akan termasuk jet tempur F-15, F-16, dan F-22, serta pesawat tempur A-10, yang secara substansial meningkatkan kemampuan udara Amerika.

Baca Juga: Rusia Luncurkan Gelombang Serangan Pesawat Drone ke Kyiv Selama 5 Jam

Pentagon menolak untuk menyebutkan secara pasti berapa banyak tentara tambahan yang dikerahkan. Namun, satu pejabat memperkirakan jumlahnya antara 2.000 hingga 3.000.

Tentara Amerika yang sudah ada di wilayah tersebut ditempatkan di pangkalan-pangkalan di Irak, Suriah, dan negara-negara lainnya.

Kapal induk U.S.S. Abraham Lincoln, yang berada di Teluk Oman, sedang dalam penempatan yang diperpanjang di wilayah tersebut, dan kapal induk kedua, U.S.S. Harry S. Truman, berangkat dari Norfolk, Virginia, seminggu yang lalu ke Mediterania sebagai bagian dari penempatan yang dijadwalkan secara rutin.

Minggu lalu, Pentagon mengumumkan bahwa mereka mengerahkan pasukan tambahan ke wilayah tersebut, tetapi menolak untuk memberikan angka.

Unit komando Israel telah melakukan serangan singkat ke Lebanon dalam beberapa hari terakhir untuk mempersiapkan kemungkinan invasi darat yang lebih luas, menurut beberapa pejabat dan pejabat senior Barat. Namun, pejabat Amerika pada hari Senin menyatakan bahwa mereka percaya invasi tersebut akan terbatas.

Pejabat Israel dan Barat mengatakan bahwa serangan tersebut difokuskan untuk mengumpulkan informasi tentang posisi Hezbollah di dekat perbatasan, serta mengidentifikasi terowongan dan infrastruktur militer yang didukung Iran, untuk menyerang mereka dari udara atau darat.

Baca Juga: AS Setujui Bantuan Militer US$567 Juta untuk Taiwan

Pejabat-pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah militer yang sensitif. Militer Israel menolak untuk berkomentar.

Hezbollah mulai menyerang utara Israel segera setelah Hamas, yang juga didukung oleh Iran, menyerang Israel pada 7 Oktober. Sejak saat itu, Israel dan Hezbollah telah saling bertukar tembakan.

Pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin III memperingatkan bahwa "jika Iran, mitra-mitranya, atau proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di wilayah tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk mempertahankan rakyat kami," menurut pernyataan Pentagon.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×