kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.296   -70,00   -0,43%
  • IDX 7.065   -110,75   -1,54%
  • KOMPAS100 1.025   -19,53   -1,87%
  • LQ45 796   -18,81   -2,31%
  • ISSI 225   -1,20   -0,53%
  • IDX30 416   -10,01   -2,35%
  • IDXHIDIV20 494   -14,82   -2,91%
  • IDX80 115   -2,20   -1,87%
  • IDXV30 119   -2,04   -1,69%
  • IDXQ30 136   -3,44   -2,46%

AS Setujui Bantuan Militer US$567 Juta untuk Taiwan


Senin, 30 September 2024 / 16:18 WIB
AS Setujui Bantuan Militer US$567 Juta untuk Taiwan
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyetujui bantuan pertahanan baru senilai US$567 juta untuk Taiwan. REUTERS/Elizabeth Frantz 


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyetujui bantuan pertahanan baru senilai US$567 juta untuk Taiwan, demikian disampaikan oleh Gedung Putih.

Dalam pernyataan singkat pada hari Minggu, Gedung Putih menyebutkan bahwa Biden telah mendelegasikan kepada Menteri Luar Negeri untuk menginstruksikan penarikan hingga US$567 juta dalam bentuk barang dan jasa pertahanan dari Departemen Pertahanan, serta pendidikan dan pelatihan militer, guna memberikan bantuan kepada Taiwan. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.

Meskipun AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, negara ini adalah pendukung internasional paling signifikan bagi Taipei dan pemasok utama persenjataan. China berulang kali menuntut agar Washington menghentikan penjualan senjata kepada Taipei, yang diklaimnya sebagai bagian dari wilayahnya.

Baca Juga: China: Penempatan Rudal AS di Filipina Merusak Perdamaian

Pada bulan April, AS menyetujui bantuan militer miliaran dolar untuk Taiwan saat China meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap pulau tersebut. Beijing menuduh Washington mencampuri "urusan dalam negeri" dengan mendukung pulau demokratis itu.

Taipei sebelumnya telah mengeluhkan keterlambatan pengiriman senjata dari AS, termasuk untuk pesawat tempur F-14 yang telah ditingkatkan. China belum melepaskan opsi penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya dan terus meningkatkan retorika bahwa “penyatuan” adalah hal yang "tak terhindarkan."

Taiwan menolak klaim China dan menegaskan bahwa masa depan pulau tersebut harus ditentukan oleh rakyatnya sendiri.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×