Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penjualan ritel Amerika Serikat (AS) meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Juni, meskipun sebagian kenaikan tersebut kemungkinan mencerminkan lonjakan harga barang-barang yang terdampak tarif, bukan karena pertumbuhan volume pembelian.
Data dari Biro Sensus Departemen Perdagangan AS pada Kamis (17/7) menunjukkan, penjualan ritel naik 0,6% bulan lalu, setelah sebelumnya mencatat penurunan 0,9% pada Mei (tidak direvisi).
Baca Juga: Klaim Tunjangan Pengangguran AS Turun, Pertumbuhan Lapangan Kerja Juli Stabil
Ekonom yang disurvei Reuters sebelumnya memperkirakan penjualan ritel hanya naik tipis sebesar 0,1%.
Namun, lonjakan penjualan ritel pada Juni ini diduga lebih disebabkan oleh kenaikan harga akibat tarif impor, bukan peningkatan konsumsi.
Data inflasi yang dirilis pekan ini menunjukkan adanya kenaikan harga yang cukup signifikan pada barang-barang yang rentan terhadap tarif, seperti perabot rumah tangga, peralatan elektronik, perlengkapan olahraga, dan mainan.
Penjualan ritel yang tidak mencakup mobil, bahan bakar, bahan bangunan, dan jasa makanan yang disebut sebagai penjualan inti atau core retail sales naik 0,5% pada Juni, setelah sebelumnya direvisi turun menjadi hanya naik 0,2% pada Mei.
Baca Juga: Tantangan dan Risiko Arus Impor AS ke Industri Alas Kaki
Sebelumnya, data Mei ini dilaporkan naik 0,4%.
“Secara keseluruhan, sektor rumah tangga tampaknya masih cukup tangguh. Namun, tanda-tanda perlambatan dalam belanja konsumen mulai terlihat,” ujar Sam Bullard, ekonom senior di Wells Fargo.