Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang telah mengeluarkan peringatan terkait meningkatnya ketegangan akibat latihan militer China di dekat Taiwan, yang tampaknya bertujuan mempersiapkan pasukan Beijing untuk kemungkinan invasi ke pulau tersebut.
Penilaian tahunan Jepang tentang ancaman keamanan, termasuk yang ditimbulkan oleh tetangga seperti China, Korea Utara, dan Rusia, datang saat Taiwan dengan cermat memantau latihan udara dan laut China, termasuk latihan dengan kapal induk di Pasifik yang berdekatan.
"Karena peningkatan aktivitas militer tersebut, kita tidak bisa mengabaikan kemungkinan meningkatnya ketegangan," kata Jepang untuk pertama kalinya dalam Laporan Pertahanan tahunan mereka.
Baca Juga: Kapal Induk Shandong Milik China Melintas Dekat Filipina Menuju Latihan di Pasifik
Latihan-latihan ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian manuver, termasuk manuver di Selat Taiwan tahun lalu yang dikatakan oleh seorang jenderal senior AS akan menjadi kunci untuk invasi apapun.
Peringatan Tokyo ini datang setelah anggota NATO yang bertemu di Washington minggu ini menggambarkan, China sebagai "pendukung utama" perang Rusia di Ukraina dan mengatakan bahwa Beijing terus menimbulkan tantangan sistemik bagi Eropa dan keamanan.
Pernyataan ini mendapat tanggapan tajam dari Beijing.
Jepang khawatir bahwa konflik di Taiwan akan menyebar ke wilayahnya.
Dengan pulau terbaratnya yang hanya berjarak 110 km (68 mil) dari Taiwan, Jepang menampung lebih dari 50.000 tentara Amerika, ratusan pesawat militer AS, dan kelompok serangan kapal induk yang dapat dikerahkan Washington untuk mempertahankan Taiwan.
Penilaian sepanjang 548 halaman tersebut juga menyoroti rencana China untuk menggandakan persenjataan nuklirnya menjadi lebih dari 1.000 hulu ledak pada tahun 2030.
Baca Juga: Kerjasama Tertinggi, Filipina Teken Pakta Pertahanan dengan Jepang
Laporan tersebut juga menyebutkan upaya oleh tetangganya, Korea Utara, untuk meningkatkan kemampuan serangan nuklirnya dengan satelit pengawasan dan misil baru yang lebih canggih, beberapa di antaranya memiliki jangkauan yang cukup untuk menyerang Amerika Serikat.
Jepang juga mengidentifikasi Rusia sebagai perhatian karena hubungan militernya dengan China dan baru-baru ini dengan Korea Utara
Pada bulan Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani kesepakatan dengan Kim Jong Un dari Korea Utara yang menampilkan janji pertahanan bersama di mana Moskow bisa menawarkan bantuan militer kepada Pyongyang.