Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Presiden Joko Widodo mengajak Pemerintah China untuk hadir dalam penyelenggaraan Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum yang akan diselenggarakan di Indonesia pada 2020.
Ajakan tersebut disampaikan Jokowi saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-22 ASEAN-RRT yang diselenggarakan di Impact Exhibition & Convention Center, Bangkok, Thailand, Minggu (3/11). Konferensi tersebut menjadi salah satu rangkaian konferensi yang diselenggarakan bersamaan dengan KTT ke-35 ASEAN.
"Kami mengundang RRT baik Pemerintah maupun sektor swasta, untuk dapat hadir pada forum tersebut," ajak Presiden dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Minggu.
Baca Juga: Survei LSI: Kepercayaan rakyat terhadap Jokowi menguat tahun 2019
Jokowi menyatakan, selama hampir tiga dekade, kemitraan ASEAN-RRT telah menjadi lokomotif perdamaian dan stabilitas di kawasan. ASEAN-RRT memiliki komitmen yang sama untuk memastikan stabilitas dan perdamaian sebagai kunci kesejahteraan.
Pada bulan Juni 2019, ASEAN telah mengesahkan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Outlook ini mendorong semua negara di kawasan untuk mengedepankan kolaborasi dan menanggalkan rivalitas.
Bahkan, tak menutup kemungkinan kolaboraai dilakukan dengan China sepanjang masih sejalan dengan kerangka outlook, yang salah satunya memfokuskan kerja sama konektivitas dan infrastruktur. “Kolaborasi membangun konektivitas dan infrastruktur adalah kebutuhan yang mendesak antara ASEAN dan RRT,” ucap Jokowi.
Baca Juga: Menko Airlangga berencana turunkan suku bunga KUR
Salah satu bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan yaitu dengan menyinergikan Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) 2025 dan Belt and Road Initiative (BRI).
“Pengembangan konektivitas dan infrastruktur sangat penting untuk menjamin pertumbuhan ekonomi, termasuk dalam pengembangan pusat pertumbuhan baru di Kawasan Indo-Pasifik,” kata Kepala Negara.
Persoalan lain yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan itu yakni pentingnya mempertebal strategic trust di kawasan guna menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, termasuk Laut China Selatan.
Kepercayaan akan terwujud bila semua pihak berkomitmen untuk mengutamakan dialog dalam menyelesaikan persoalan serta mematuhi hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.
Baca Juga: Jadi Kapolri baru, Jokowi minta Idham selesaikan kasus Novel Baswedan awal Desember
Jokowi juga menyampaikan, perundingan Code of Conduct in the South China Sea tahap pertama telah selesai pada tahun ini. Ia berharap, kemajuan tersebut dapat selaras dengan situasi di lapangan dan tidak ada satu pihak manapun melakukan tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan.
“Dengan cara ini strategic trust antara ASEAN dan RRT dapat terjaga. Jika ini dilakukan, kemitraan ASEAN-RRT dalam tiga dekade ke depan akan menjadi pilar penting bagi stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik,” ucap Jokowi. (Dani Prabowo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden Jokowi Ajak China Hadiri Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum 2020"