Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
SINGAPURA. JP Morgan Chase & Co. menaikkan proyeksi harga minyak mentah dunia seiring berlarut-larutnya gangguan pasokan di Libya.
Pada kuartal kedua tahun ini, bank ini menaikkan perkiraan harga minyak jenis Brent di level US$ 118 per barel, lebih tinggi dari target Februari lalu di US$ 105 per barel. JP Morgan juga menaikkan proyeksi minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dari US$ 93 menjadi US$ 111 per barel untuk kuartal kedua 2011.
"Itu artinya kemungkinan minyak brent suatu waktu bisa bergerak ke atas US$ 120 per barel, dan mencapai level tertinggi pergerakan harian ke US$ 130 per barel," sebut JP Morgan, dalam laporan e-mail, hari ini.
Para analis yang diketuai Lawrence Eagles mengatakan, proyeksi tersebut dipicu pemangkasan produksi minyak Libya sebesar 1,4 juta barel per hari akibat meningkatnya ketegangan di sana.
"Selama masalah yang berlangsung di Timur Tengah terus meningatkan risiko gangguan pasokan, ada kemungkinan kuat lonjakan harga pada kuartal kedua. Apalagi permintaan minyak kemungkinan bertambah untuk memenuhi permintaan musim panas," kata para analis JP Morgan.
Mereka juga menyebut, kecenderungan harga memang akan naik dalam beberapa bulan mendatang, sebelum mulai terkoreksi saat para produsen menaikkan pasokan untuk memenuhi permintaan pada semester kedua tahun ini.
Kontrak minyak Brent untuk penyelesaian Mei naik 0,2% menjadi US$ 115,95 per barel pada pukul 11.58 waktu Singapura. Sementara, minyak WTI untuk pengiriman Mei diperdagangkan turun ke US$ 105,62 per barel di New York Mercantile Exchange.