kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

J.P. Morgan Prediksi Lonjakan Harga Minyak Jika Iran Diserang


Jumat, 13 Juni 2025 / 05:50 WIB
J.P. Morgan Prediksi Lonjakan Harga Minyak Jika Iran Diserang
ILUSTRASI. JP Morgan sebut sebuah serangan militer terhadap Iran dapat memicu lonjakan harga minyak dunia hingga mencapai US$120 per barel . REUTERS/Todd Korol


Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan yang terus meningkat di Timur Tengah memunculkan kekhawatiran besar di pasar global.

Menurut laporan terbaru dari JP Morgan, sebuah serangan militer terhadap Iran dapat memicu lonjakan harga minyak dunia hingga mencapai US$120 per barel dan mendorong inflasi konsumen (CPI) Amerika Serikat kembali ke level 5%.

Potensi Lonjakan Inflasi dan Imbas pada Kebijakan Suku Bunga

Dalam laporan analisisnya, JP Morgan memperingatkan bahwa skenario tersebut berisiko besar menggagalkan salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Donald Trump, yaitu menurunkan harga energi sebagai bagian dari strategi untuk meredam inflasi domestik.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Menguat Kamis (12/6) Pagi, Dipicu Memanasnya Ketegangan AS-Iran

“Serangan terhadap Iran bisa mendorong harga minyak ke US$120, yang pada gilirannya akan meningkatkan inflasi CPI AS ke 5%,” tulis para analis JP Morgan.

Lebih lanjut, lonjakan harga minyak seperti itu akan mempersulit tugas Federal Reserve (The Fed) dalam mempertahankan kebijakan suku bunga saat ini.

“Harga minyak di US$120 akan membuka kembali kemungkinan kenaikan suku bunga,” tulis laporan tersebut.

Pasar Minyak Global dalam Ketidakpastian

Harga minyak global telah mengalami fluktuasi tajam sepanjang tahun 2025. Setelah sempat anjlok di awal tahun, kini harga mulai menguat seiring dengan memburuknya situasi geopolitik.

Baca Juga: Siasat Manufaktur Saat Harga Minyak Melandai

Minyak mentah WTI saat ini diperdagangkan di kisaran US$66,50 per barel, sementara Brent Crude mendekati US$69—level tertingginya sejak Maret 2025.

Ketidakpastian mengenai potensi aksi militer, khususnya dari Israel terhadap Iran, membuat para pelaku pasar bersikap waspada. Risiko gangguan pasokan menjadi perhatian utama, mengingat peran vital Iran dalam rantai pasokan minyak global.

Selanjutnya: Lebih Mudah, Simak Aturan Terbaru Pajak Barang Bawaan Dari Luar Negeri

Menarik Dibaca: Syarat Donor Darah PMI dan Panduan Persiapan Donor Darah yang Wajib Diperhatikan




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×