kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah kasus virus corona (Covid-19) di India melampaui 500.000 orang


Sabtu, 27 Juni 2020 / 16:26 WIB
Jumlah kasus virus corona (Covid-19) di India melampaui 500.000 orang
ILUSTRASI. Suasana pandemi Covid-19 di Mumbai, India. Kini India menjadi negara dengan kasus infeksi tertinggi ke empat di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, dan Rusia.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India melaporkan lebih dari 17.000 kasus virus corona baru (Covid-19) selama 24 jam terakhir sehingga totalnya mencapai lebih dari 500.000. Data tersebut dipublikasikan kementerian kesehatan negara tersebut pada hari Sabtu (27/6), dengan infeksi lonjakan di kota-kota besar termasuk ibukota New Delhi.

Dikutip dari Reuters, India memiliki wabah virus corona terbesar keempat dunia, di bawah Amerika Serikat, Brasil dan Rusia. Infeksi diperkirakan akan terus meningkat di India. Para ahli menasihati pemerintah federal untuk memprioritaskan pengurangan angka kematian akibat Covid-19. 

Baca Juga: Update Corona Indonesia, Sabtu (27/6): 52.812 kasus, 21.909 sembuh, 2.720 meninggal

“Fokus kami harus pada pencegahan kematian dan tidak benar-benar macet karena jumlahnya. Jumlahnya akan meningkat,” kata Dr Manoj Murhekar, anggota gugus tugas coronavirus India dan direktur Institut Epidemiologi Nasional.

Kelompok studi COV-IND-19, yang dipimpin oleh Bhramar Mukherjee, seorang profesor biostatistik dari University of Michigan, meramalkan bahwa India dapat mencapai 770.000 hingga 925.000 kasus pada 15 Juli.

Ketika infeksi meningkat dengan cepat dan rumah sakit menjadi tegang, beberapa kota seperti New Delhi berjuang untuk membangun fasilitas sementara dengan ribuan tempat tidur untuk karantina dan merawat pasien COVID-19.

Baca Juga: Hore! Gugus Tugas Covid longgarkan aturan, rapid test dan PCR kini berlaku 14 hari

Kota berpenduduk sekitar 20 juta orang tersebut hanya memiliki sekitar 13.200 tempat tidur untuk pasien COVID-19 dan akan menambah sedikitnya 20.000 dalam beberapa minggu mendatang, dengan beberapa fasilitas diawaki oleh tentara dan dokter paramiliter.

Kekurangan staf menjadi perhatian karena rumah sakit dibanjiri pasien. "Kita harus memastikan mereka yang benar-benar membutuhkan perawatan tidak ditolak layanannya," kata Dr Giridhar R. Babu, seorang ahli epidemiologi di Yayasan Kesehatan Masyarakat India.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×