kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah kematian Covid-19 melonjak, rumah sakit Brasil tolak menerima pasien


Jumat, 12 Maret 2021 / 06:56 WIB
Jumlah kematian Covid-19 melonjak, rumah sakit Brasil tolak menerima pasien
ILUSTRASI. Tenaga kesehatan di Brasil. REUTERS/Adriano Machado


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BRASILIA/PORTO ALEGRE. Pejabat kesehatan memperingatkan, kapasitas rumah sakit di kota-kota utama Brasil sudah mencapai kapasitas tertingginya. Kondisi itu terjadi bersamaan dengan jumlah kematian Covid-19 di Brasil mencapai level tertinggi di dunia selama seminggu terakhir. 

Kondisi itu memicu pembatasan yang lebih ketat pada hari Kamis di negara bagian terpadatnya.

Melansir Reuters, menurut pusat biomedis Fiocruz, bangsal perawatan intensif untuk merawat pasien Covid-19 telah mencapai tingkat hunian kritis lebih dari 90% di 15 dari 27 ibu kota negara bagian.

Di Porto Alegre di Brasil selatan, rumah sakit rujukan utama untuk Covid-19 menghentikan untuk menerima kasus baru karena semua tempat tidur ICU-nya sudah terisi. Seorang fotografer Reuters melihat pasien dengan respirator memenuhi ruang gawat darurat.

Baca Juga: Muncul virus corona yang lebih pintar N439K, IDI minta masyarakat waspada

“Ini peringatan. Kami telah mencapai kapasitas dan orang-orang perlu menyadari betapa buruk situasinya,” kata Claudio Oliveira, direktur Rumah Sakit Conceiçao. Ini adalah pertama kalinya rumah sakit menolak pasien sejak epidemi H1N1 pada 2009.

Oliveira mengatakan kepada wartawan bahwa rumah sakit menutup pintunya untuk menghindari runtuhnya perawatan pasien Covid-19 di sana.

Baca Juga: IDI minta masyarakat waspadai mutasi virus corona N439K, ini alasannya

Melansir Reuters, Kementerian Kesehatan Brasil pada hari Rabu melaporkan angka rekor kematian mencapai 2.286 kasus akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir, karena infeksi baru naik 79.876.

Dengan lebih dari 270.000 kematian, jumlah kematian pandemi di Brasil selama setahun terakhir hanya tertinggal di bawah Amerika Serikat. Tetapi selama seminggu terakhir, Brasil memiliki rata-rata lebih dari 1.600 kematian per hari, atau lebih tinggi dari sekitar 1.400 di Amerika Serikat, tempat wabah telah surut.

Ketika Presiden Jair Bolsonaro menentang penguncian dan mendesak warga Brasil keluar dari rumah mereka, gubernur dan walikota telah berjuang untuk menegakkan pembatasan. Seringkali hal itu berujung dengan sia-sia.

Presiden sayap kanan menyerang gubernur untuk penguncian lagi pada hari Kamis, termasuk langkah negara bagian Sao Paulo untuk melarang pertandingan sepak bola. Dia berkata bahwa mereka meningkatkan kemiskinan dengan obat yang lebih buruk daripada virus.

Baca Juga: China: Kami akan terus bekerja dengan WHO untuk temukan asal-usul virus corona

“Berapa lama kita bisa bertahan tanpa tanggung jawab penguncian ini? Anda menutup semuanya dan Anda menghancurkan jutaan pekerjaan. Lockdown bukanlah obatnya,” kata Bolsonaro dalam sebuah video.

Dua kota terpadat di Brasil, Sao Paulo dan Rio de Janeiro, pada hari Kamis, bergerak untuk memperketat kebijakan karena rumah sakit mereka berjuang melawan gelombang kedua virus, didorong oleh varian yang lebih menular yang muncul di wilayah Amazon.

Saat Eropa dan Amerika Serikat meningkatkan vaksinasi dan menurunkan beban kasus corona mereka lewat vaksinasi, pemerintah federal Brasil memulainya dengan lambat. Sejauh ini, hanya 2% dari 210 juta orang Brasil yang diinokulasi sepenuhnya.

Selanjutnya: Pfizer klaim vaksin virus corona mereka 94% efektif cegah kasus tanpa gejala




TERBARU

[X]
×