Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ada kabar baik dari Amerika Serikat. Vaksin Moderna Inc jenis Covid-19 disebut-sebut siap digunakan secara luas pada akhir tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh pejabat AS dan perwakilan Moderna pada Senin (27/7/2020), setelah produsen obat itu mengumumkan dimulainya uji coba 30.000 subjek untuk menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan efektif. Ini merupakan rintangan terakhir sebelum persetujuan peraturan.
Berdasarkan pemberitaan Reuters, uji coba ini adalah studi tahap akhir pertama di bawah program pemerintahan Trump untuk mempercepat pengembangan langkah-langkah terhadap virus corona, yang semakin menambah adanya harapan ditemukannya vaksin efektif yang dapat membantu mengakhiri pandemi. Pasca pengumuman ini, saham Moderna langsung naik 7,5%.
Baca Juga: Kisaran harga vaksin Covid-19 maksimal US$ 40 per dosis?
Moderna telah menerima dana hampir US$ 1 miliar dari pemerintah AS, untuk membantu membiayai pengembangan beberapa kandidat vaksin di bawah program Operation Warp Speed.
Lebih dari 150 kandidat vaksin virus corona sedang dalam berbagai tahap pengembangan, dengan sekitar dua lusin vaksin yang prospektif sudah dilakukan pengujian pada manusia.
Pfizer Inc dan Johnson & Johnson meluncurkan uji klinis tahap lanjut bulan ini untuk kandidat vaksin Covid-19 mereka. Produsen obat asal Inggris AstraZeneca Plc mengatakan akan memulai uji coba besar-besaran di AS pada musim panas ini atas vaksin yang sedang dikembangkan dengan para peneliti Universitas Oxford.
Baca Juga: Penasihat Presiden positif corona, Gedung Putih: Tidak ada risiko Trump terpapar
"Memiliki vaksin yang aman dan efektif yang didistribusikan pada akhir tahun 2020 adalah tujuan jangka panjang, tetapi ini adalah tujuan yang tepat untuk rakyat Amerika," kata Direktur Institusi Kesehatan Nasional (NIH) Francis Collins dalam rilis yang mengumumkan dimulainya Fase besar Moderna uji coba III.
Data Reuters menunjukkan, Covid-19 telah membunuh hampir 650.000 orang di seluruh dunia dan menghancurkan ekonomi global.