kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kabinet Trump masih menunggu senat


Jumat, 20 Januari 2017 / 06:05 WIB
Kabinet Trump masih menunggu senat


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Sehari sebelum pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), beberapa kursi di kabinet Trump masih lowong. Pasalnya, baru sejumlah nama yang sudah mengantongi izin Senat AS.

Mengutip CNN, kabinet Trump terdiri dari 24 kursi menteri dan setara menteri. Selain kursi menteri, pemerintahan Trump bakal memiliki lima orang penting yang didapuk sebagai penguasa Gedung Putih alias White House.

Mengacu aturan, Trump leluasa menunjuk lima juru kunci Gedung Putih berdasarkan hak prerogatif presiden alias tanpa melewati Senat AS. Hingga Kamis (18/1), baru lima kursi penting di Gedung Putih yang sudah terisi penuh.

Salah satu kursi paling panas ditempati Jared Kushner. Kushner adalah menantu Trump yang menyandang jabatan Penasihat Senior Presiden AS.

Pengangkatan Kushner hingga kini menuai kontroversi karena dianggap melanggar aturan anti nepotisme. Sementara, di jajaran kursi menteri dan setara menteri, sebagian besar calon menteri masih berstatus nominasi dan harus menghadapi sidang Senat.

Contoh, calon Menteri Keuangan Steven Mnuchin mendapatkan jadwal dengar pendapat dengan Senat pada Kamis (18/1).

Hadapi senat

Ketua Fraksi Minoritas Senat AS Charles E. Schumer menilai, Partai Republik sengaja menekan Senat agar meloloskan calon menteri dengan cepat meski belum melengkapi dokumen yang diperlukan.

Menurut dia, para calon menteri pilihan Trump harus mendapatkan pengawasan ekstra. "Ini adalah kabinet yang penuh bankir dan miliarder," tandas Schumer, seperti dikutip The Washington Post, kemarin.

Yang jelas, dengan sebagian calon menteri masih harus melalui sidang dengar pendapat dengan Senat, Trump harus memulai hari perdana sebagai presiden dengan anak buah yang sedikit.

Catatan The Washington Post, jumlah orang di kabinet Trump merupakan yang paling sedikit ketimbang tiga presiden terakhir AS. Sementara, catatan NBC, tidak ada menteri yang merupakan orang Latin atau untuk pertama kalinya sejak era Ronald Reagan.

Hitungan The Washington Post, pemerintahan Trump harus memilih 690 posisi administrasi yang memerlukan konfirmasi Senat AS. Saat ini, tim Trump baru mengumumkan 28 kursi atau sekitar 4%.

Yang jelas, ada sejumlah agenda yang bakal dilakukan Trump dalam 100 hari perdana sebagai presiden AS. Diantaranya, menggantikan program kesehatan Obamacare.

Kemarin, Trump menegaskan pihaknya telah menyiapkan program kesehatan yang diperuntukkan untuk semua orang AS. Selain menyiapkan program kesehatan nasional, Trump juga bakal fokus menekan perusahaan farmasi tentang harga jual obat yang tinggi.

Besok, bertempat di Memorial Lincoln, Washington DC, seluruh dunia bakal tertuju pada pelantikan dan sumpah jabatan Trump sebagai Presiden AS ke-45.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×