kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Kakao Pay tunda rencana IPO senilai US$ 1,28 miliar, ini alasannya


Jumat, 24 September 2021 / 15:39 WIB
Kakao Pay tunda rencana IPO senilai US$ 1,28 miliar, ini alasannya
ILUSTRASI. Maskot penggunaan aplikasi dompet digital Kakao Pay di Korea Selatan.


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  SEOUL. Perusahaan fintech Korea Selatan, Kakao Pay Corp, memutuskan untuk menunda rencana penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) ke bulan November mendatang.

Sebelumnya, Kakao Pay sempat menargetkan dapat melantai di bursa pada 14 Oktober. Perusahaan ini pun menargetkan mampu meraup dana segar hingga 1,5 triliun won atau setara US$ 1,28 miliar dalam aksi korporasi tersebut.

Mengutip Reuters, keputusan penundaan itu muncul sehari sebelum Undang-Undang Perlindungan Konsumen Keuangan yang baru direvisi sepenuhnya berlaku.

Beleid anyar itu mengharuskan aplikasi platform layanan keuangan seperti Kakao Pay untuk menghentikan layanan perbandingan dan rekomendasi produk keuangan kecuali mereka mendaftar ke regulator atau menerima lisensi atau izin untuk melaksanakannya layanannya.

Baca Juga: Diminta Regulator, Kakao Pay Memangkas Target Perolehan Dana IPO 6,25%

Kakao Pay, yang didukung oleh Grup Ant China, menargetkan mencatatkan sahamnya pada 3 November mendatang. Perusahaan pun sudah menggandeng Samsung Securities, JP Morgan, dan Goldman Sachs sebagai penjamin emisi utama dalam IPO ini.

Selanjutnya: Masuk masa tenggang 30 hari, China Evergrande bakal default bila tak bayar utang




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×