CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Kalah, mood warga Brasil hilang


Kamis, 10 Juli 2014 / 10:49 WIB
Kalah, mood warga Brasil hilang
ILUSTRASI. Potret terbaru planet Jupiter oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb


Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan

SAO PAULO. Kekalahan telak tim nasional Brasil di semifinal Piala Dunia 2014 dari Jerman, ternyata meninggalkan luka yang dalam bagi pendukungnya. Bahkan akibat kekalahan tersebut, diprediksi akan menurunkan dukungan terhadap pemerintahan Presiden Brasil, Dilma Rousseff.

Geoffrey Dennis, analis dari UBS AG mengatakan, kekalahan tersebut memang menyakitkan. Dennis sendiri sudah sejak tahun 1990 mendapat tugas mengamati pasar Brasil. Kekalahan ini, lanjut dia, bisa memberikan dampak yang tidak menyenangkan bagi perasaan masyarakat Brasil.

"Ekonomi Brasil tengah berjuang. Nyatanya, mereka tidak bisa mendapatkan kemajuan apa pun, bahkan untuk tim sepakbola yang baik sekalipun," ujar Dennis seperti dikutip Bloomberg, Rabu (9/7). Dia meyakini dampak kekalahan itu akan berdampak ke perdagangan bursa saham.

Sejak Rousseff menjabat Presiden Brasil pada tahun 2011 silam, pertumbuhan ekonomi Negeri Samba tersebut telah melambat menjadi rata-rata 2% saban tahun. Angka pertumbuhan ini bahkan lebih lambat dari nilai yang dibukukan pada masa pemerintahan Fernando Collor, Presiden Brasil yang mengundurkan diri pada tahun 1992 karena tuduhan korupsi.

Survei yang dilakukan Datafolha yang dirilis pada 2 Juli 2014 menyebutkan, hanya sebanyak 38% penduduk Brasil yang ingin ikut memilih Rousseff sebagai presiden untuk periode kedua pada pemilu 3 Oktober mendatang. Padahal, pada Februari lalu angkanya sempat sebesar 44%.

Tentu aksi demonstransi menjelang penyelenggaraan Piala Dunia 2014 sudah sering kita dengar. Para pengunjuk rasa tidak puas atas dana sebanyak US$ 11 miliar yang digunakan untuk menyiapkan fasilitas pendukung sebagai tuan rumah Piala Dunia.

Alberto Benal, Kepala Riset Bultick Capital Markets mengatakan, kekalahan telak dalam laga semifinal melawan Jerman bisa menjadi bencana bagi mood pelaku pasar.

"Kalau pasar melihat kemungkinan Dilma Rousseff kecil berpotensi menjadi presiden kembali, pasar akan menguat secara bertahap," ujar. Reli spontan pergerakan harga saham akan muncul di pasar modal Brasil.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×