Sumber: Daily Mail | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Calon Petahana Donald Trump kalah dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat. Ada rumor yang berkembang, besar kemungkinan dia juga akan kehilangan istrinya.
Melansir Daily Mail, Mantan Direktur Komunukasi Gedung Putih untuk Hubungan Publik Omarosa Manigault Newman mengklaim pernikahan pasangan itu selama 15 tahun telah berakhir. "Melania menghitung setiap menit sampai dia keluar dari Gedung Putih dan dia dapat bercerai," kata Newman.
Newman juga mengatakan, jika Melania mencoba melakukan penghinaan terakhir dan pergi saat Trump masih menjabat di Gedung Putih, Trump akan menemukan cara untuk menghukumnya.
Meskipun tampak dingin di depan umum di sejumlah kesempatan, Melania mengklaim dia memiliki 'hubungan yang hebat' dengan suaminya. Selain itu, dia bersikeras bahwa mereka tidak pernah berdebat.
Baca Juga: Joe Biden menang, investor dan eksekutif keuangan Wall Street antusias
Perjanjian pranikah Trump dengan istri keduanya Marla Maples mencegahnya menerbitkan buku apa pun atau memberikan wawancara yang mengkritiknya.
Pengacara Christina Previte mengatakan kemungkinan Melania telah menyetujui perjanjian serupa.
Sebelumnya, Melania dikabarkan menangis ketika suaminya menang pada tahun 2016, di mana seorang temannya mengatakan: "Dia tidak pernah mengharapkan Trump menang."
Baca Juga: Ini bunyi ucapan selamat Jokowi kepada Joe Biden yang memenangkan Pilpres AS
Melania harus menunggu waktu selama lima bulan sebelum pindah dari New York ke Washington, yang diduga karena putra pasangan itu, Barron, perlu menyelesaikan sekolah.
Akan tetapi, mantan ajudannya Stephanie Wolkoff mengklaim bahwa Melania sedang merundingkan perjanjian pasca pernikahan untuk memberi Barron bagian yang sama dari kekayaan Trump.
Wolkoff mengatakan Trump memiliki kamar tidur terpisah di Gedung Putih dan melakukan pernikahan transaksional.