Sumber: Telegraph | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, telah mengumumkan rencananya untuk lebih dari dua kali lipat upah minimum federal jika terpilih sebagai presiden.
Langkah ini diharapkan dapat menarik kembali dukungan dari pemilih kelas pekerja yang merasa terabaikan. Saat ini, upah minimum federal di AS masih sebesar US$7,25 per jam, dan telah stagnan selama 15 tahun terakhir, periode terpanjang tanpa kenaikan sejak standar upah diperkenalkan pada tahun 1938.
Rencana Menaikkan Upah Minimum
Dalam pernyataannya kepada NBC, Harris menegaskan bahwa ia mendukung kenaikan upah minimum federal menjadi setidaknya US$15 per jam. Ini adalah langkah yang signifikan, mengingat kenaikan ini akan berdampak langsung pada hampir 40 juta pekerja di seluruh Amerika Serikat.
Baca Juga: Harris Unggul Tipis atas Trump dalam Jajak Pendapat Terbaru
Pusat untuk Kemajuan Amerika, sebuah lembaga pemikir yang didirikan oleh mantan penasihat Barack Obama, John Podesta, menyatakan bahwa kenaikan upah minimum ini dapat meningkatkan gaji hingga US$8.000 per tahun bagi pekerja dengan upah terendah.
Sebuah laporan dari Economic Policy Institute menunjukkan bahwa peningkatan upah minimum federal menjadi US$15 per jam akan meningkatkan total upah di seluruh negeri sebesar US$107 miliar.
Ini menunjukkan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi, terutama di kalangan pekerja yang berpenghasilan rendah, yang seringkali mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Menghadapi Tantangan Kebangkitan Ekonomi
Harris telah mengambil langkah untuk membedakan dirinya dari rekam jejak ekonomi Joe Biden. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan, "Ini bukanlan kelanjutan dari administrasi Biden." Ia berjanji untuk membawa pengalaman dan ide-ide baru yang fokus pada penurunan biaya hidup, termasuk harga bahan makanan dan perumahan yang masih terlalu tinggi.
Dengan survei menunjukkan bahwa pemilih lebih percaya pada kemampuan Donald Trump dalam menangani ekonomi, Harris di bawah tekanan untuk mengumumkan kebijakan yang lebih menarik.
Baca Juga: Donald Trump Gunakan Retorika Rasis untuk Menyerang Kamala Harris
Ia menyebutkan bahwa pekerja dengan upah minimum saat ini hanya mendapatkan "upah yang mengantarkan mereka pada kemiskinan" sekitar US$15.000 per tahun, menekankan pentingnya peningkatan upah minimum dalam meningkatkan kualitas hidup.
Tantangan Politikal dan Kebutuhan Aksi Kongres
Untuk merealisasikan rencana kenaikan upah minimum federal, diperlukan tindakan legislatif dari Kongres. Ini menjadi tantangan tersendiri, mengingat perbedaan pandangan politik di antara anggota legislatif. Namun, Harris menunjukkan komitmennya untuk bekerja sama dengan Kongres dalam mencapai tujuan ini.
Dengan latar belakangnya dalam hukum dan pengalaman sebagai Wakil Presiden, Harris berusaha menggunakan pengalamannya untuk memperkuat posisi tawarnya. Ia menekankan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan biaya hidup yang dihadapi oleh banyak keluarga di seluruh negeri.